Perbandingan Kejadian Klinis Kardiovaskular Mayor Selama Perawatan di Rumah Sakit pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Inferior dengan dan tanpa Depresi Segmen ST Prekordial
View/ Open
Date
2016Author
Suganti, Jaya
Advisor(s)
Siregar, A Afif
Hasan, Harris
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: The clinical implications of precordial ST segment depression (PSTD)
during acute inferior myocardial infarction (AIMI) has been an area of debate, and
still under investigation with conflicting results. Based on previous studies, the
presence of PSTD defines a high risk subset of patients with AIMI due to a more
extensive myocardial damage that lead to a higher incidence of major adverse
cardiovascular events (MACE). Despite of these results, others still considered this
ECG findings as a benign electrical phenomena. The aim of this study is to
investigate the differences of in-hospital MACE between AIMI with and without
PSTD and whether PSTD can be used as a predictor of in-hospital MACE in AIMI.
Methods: A total of 60 AIMI patients admitted from December 2013-2015 at Haji
Adam Malik General Hospital were retrospectively analyzed. Patients were divided
into two groups based on the presence of PSTD on admission ECG. Bivariate and
multivariate analysis were performed to study the association between PSTD and in-
hospital MACE, p value <0.05 was considered statistically significance.
Results: The bivariate analysis showed that in-hospital MACE was significantly
higher in patients with PSTD than without PSTD (57% vs 3%, p<0.001 ). On multiple
logistic regression analysis, patients with PSTD have a 8.9 fold increased risk of in-
hospital MACE than patients without PSTD (OR 8.990; 95% CI 2.499-32.339,
p=000I).
Conclusion: The presence of Precordial ST segment depression on admission ECG
in AIMI was associated with a higher in-hospital MACE and was an independent
predictor of in-hospital MACE in patients with AIMI Latar Belakang: lmplikasi klinis depresi segmen ST (DSST) prekordial pada infark
miokard akut elevasi segmen ST (IMAEST) inferior hingga saat ini masih menjadi
perdebatan dengan hasil yang kontradiktif. Berdasarkan penelitian sebelumnya,
adanya DSST prekordial menyatakan subset pasien IMAEST inferior risiko tinggi
oleh karena kerusakan miokardium luas sehingga menyebabkan insidensi kejadian
klinis kardiovaskular mayor (KK.vM) yang lebih tinggi. Meskipun hasil ini, temuan
EKG ini masih dianggap sebagai benign electrical phenomena. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui perbedaan KK vM selama perawatan di rumah sakit pada
penderita IMAEST inferior dengan dan tanpa DSST prekordial, serta mengetahui
bahwa DSST prekordial dapat digunakan sebagai prediktor dalam memprediksi
KKvM selama perawatan di rumah sakit pada penderita IMAEST inferior.
Metode: Sebanyak 60 pasien IMAEST inferior yang dihospitalisasi dari Desember
2013-2015 di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik dianalisis secara retrospektif.
Pasien akan dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan adanya DSST prekordial pada
EKG awal. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara DSST prekordial dan KKvM di rumah sakit, nilai p <0,05 dianggap bermakna
secara statistik.
Hasil: Analisis bivariat menunjukkan KK vM selama perawatan di rumah sakit lebih
tinggi pada pasien dengan DSST prekordial berbanding tanpa DSST prekordial (57%
vs 3%, p <0.001). Pada analisis regresi logistik, pasien dengan DSST prekordial
memiliki peningkatan risiko KK vM di rumah sakit 8,9 kali dibandingkan pasien
tanpa DSST prekordial (OR 8.990; 95% CI 2.499-32.339, p=000l ).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan KKvM selama perawatan di rumah sakit pada
penderita IMAEST inferior dengan DSST prekordial dan tanpa DSST prekordial,
dimana angka KKvM yang lebih tinggi dijumpai pada penderita IMAEST inferior
dengan DSST prekordial. DSST prekordial pada IMA.EST inferior merupakan
prediktor independen terhadap KK vM selama perawatan di rumah sakit
Collections
- Master Theses [96]