Pengaruh Perilaku Kesehatan Mata dan Beban Kerja terhadap Kelainan Refraksi Mata Pengemudi Angkutan antar Kota antar Provinsi Perusahaan Angkutan di Kota Medan

Abstract

One of health problems frequently occurs in the drivers of vehicles is visual impairment or refractive abnormalities in the organ of the drivers eyes. This becomes an important issue because visual impairment is very dangerous and threatens the safety of passengers which can eventually cause accident or death. Based on the result of preliminary survey in 16 drivers of intercity and interprovincial buses, it was found out that 13 of them (81.25%0) suffering from refractive abnormalities. Respecttvely, 4 drivers suffered from myopia, 6 drivers from hypermetric, 4 drivers from astigmatisrk, ond I drivers at the same time suffered from 2 abnormalities (hyp erm etri c and as t i gm ati s m). The purpose of this explanatory study was to analyze the influence of drivers behavior (lvtowledge, attitude and action) and workload (working hours, length of service, and years of servtce) on the refractive abnormalities of the drivers of intercity and interprovincial buses in the City of Medan in 2012. The population of this study was 82 drivers working for MAKMUR (40 drivers) and Antar Lintas Sumatera/AlS (42 drivers) bus componies. The samples for this study were 48 drivers who were selected through simple random sampling technique. The data obtained were analyzed through multiple logistic regression tests. The result of this study showed that the use of health service, working hours, length of service, and years of service had an influence on the incident of refractive abnormalities in the drivers of intercity and interprovincial buses in the City of Medan. The monogement of transportation (bus) companies is suggested to do a periodical visual examination to their drivers because the health of the eyes of the drivers is very influential to the safety of passengers. The drivers ore suggested to always use the health service provided especially the eye health service that the health of the drivers becomes better and the driving accident rate can reduced

Salatr satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada pengemudi kendaraan, adalah terjadinya gangguan penglihatan atau kelainan refraksi pada organ mata pengemudi. Hal ini menjadi penting, karena kelainan penyakit mata sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan para penumpang yang pada akhimya dapat mengakibatkan kecelakaan atau kematian. Berdasarkan hasil survei pendahuluan pada 16 orang pengemudi angkutan antar kota antar provinsi, ditemukan bahwa 13 oftrng (81,25yo) mengalami kelainan refraksi penglihatan. Masing-masing, 4 pengemudi mengalami myopi,6 pengemudi mengalami hypermetrop dan 4 pengemudi mengalami astigmatisma, sedangkan I orang diantaranya mengalami dua kelainan sekaligus (hypermetrop dan astigmatisma). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perilaku kesehatan mata (pengetahuan, sikap, tindakan pemanfaatan pelayanan kesehatan mata), dan beban kerja (waktu kerjq lama kerja dan masa kerja) terhadap kelainan refraksi penglihatan pengemudi angkutan antar kota antar provinsi perusahaan angkutan di Kota Medan Talrun 2012. Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research. Populasi adalah pengemudi angkutan antar kota antar provinsi yang berada Kota Medan, yaitu: MAKMUR, Antar Lintas Sumatera (ALS) yang berjumlah 82 pengemudi (MAKMUR :40 pengemudi, ALS:42 pengemudi). Jumah sampel sebanyak 48 pengemudi, yang diperoleh dengan cara simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh tindakan pemanfaatan pelayanan kesehatan, lama kerja, waktu kerja dan masa kerja dengan kelainan refraksi pada pengemudi angkutan antar kota antar provinsi perusahaan angkutan di Kota Medan. Disarankan Kepada perusatraan angkutan, agar melakukan pemeriksaan visus terhadap pengemudi secara berkala, karena kesehatan mata para pengemudi sangat berpengaruh terhadap keselamatan penumpang. Kepada pengemudi, agar senantiasa memanfaatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan mata, agar kesehatan pengemudi lebih baik dan akan menurunkan angka kecelakaan dalam berkendaraan