Analisa Pengetahuan dan Sikap Narapidana terhadap Tindakan Berisiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2008
View/ Open
Date
2009Author
Evarina, Evarina
Advisor(s)
Sarumpaet, Sorimuda
Maas, Linda T
Sitorus, F L P
Metadata
Show full item recordAbstract
The prevalence of HIV/ AIDS in Toba Samosir District is the third highest in
North Sumatera, after Medan City and Deli Serdang District. In Toba Samosir
District, until May 2007 there are 42 people living with HIV/AIDS (PLWHA)
consisting of 26 persons HIV(+) (62%) and 16 persons AIDS (38%).The prisoner
who were detained in a penitentiary is one of the sub-population that is high risk of
HIV transmission. On July 2007, the total number of prisoners in Balige Penitentiary
are 162 persons, where 50% are caused by narcotics and other addicted drugs.
Considering such condition, HIV epidemic potential to be happened in Balige
Penitentiary.
The purpose of explanatory research with cross sectional design is to analyze
the influence of knowledge and prisoners' attitude on high risk behavior of HIV in
Balige Penitentiary, Toba Samosir District. The sampel for this study are 120
prisoners. The data needed were collected through questionnaire - base interviews
and indepth interview with 6 informants. The data obtained were analyzed through
Chi-square and Multiple Linear Regression tests.
The result of Chi - square test shows that: the prisoners' level of knowledge
(P= 0,020) and attitude (P= 0,011) have a significant relationship with high risk HIV
infectious action. The Multiple Linier Regression test shows that: the level of
knowledge and attitude have influence on high risk of HIV infectious action, P <
(0,005). The most variabel influence is the level of knowledge, (knowledge beta value
0,308 > attitude beta value 0,200) and R square value is at 0,814.
It is strongly recommended to the penitentiary director should work harder
and coordinate with Toba Samosir District of Health (especially for paramedics in
penitentiary clinic) and HKBP Committee AIDS Balige, to improve the prisoners'
knowledge and attitude toward high risk and prevention of HIV transmited. The
penitentiary officers should be given an opportunity to join various trainings on
HIV/ AIDS prevention thus they will be able to give the health promotion directly to
the prisioners Prevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Toba Samosir menempati urutan ketiga
di Sumatera Utara, setelah Medan dan Deli Serdang. Di Kabupaten Toba Samosir,
hingga Mei 2007 ada sebanyak 42 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terdiri dari,
HIV (+) sebanyak 26 orang (62%) dan 16 orang AIDS (38%). Narapidana yang
menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan merupakan salah satu sub populasi
khusus yang rawan tertular HIV. Pada Juli 2007, jumlah narapidana yang ada
di Rutan Balige sebanyak 162 orang, 50% ditahan akibat kasus narkoba dan 50%
dengan bukan narkoba. Melihat keadaan tersebut kemungkinan epidemi HIV
di rumah tahanan Balige dapat terjadi.
Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan pendekatan cross
sectional bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap narapidana
terhadap tindakan berisiko HIV. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh narapidana
sebanyak 120 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan
kuesioner dan indepth interview terhadap 6 orang informan. Untuk mengetahui
adanya hubungan pengetahuan dan sikap narapidana dengan tindakan berisiko HIV
dilakukan uji Chi-square dan Uji Regresi Linier ganda.
Hasil uji Chi-square menuajukkan bahwa: ada hubungan signifikan antara
tingkat pengetahuan P= 0,020 dan sikap P = 0,011 dengan tindakan beresiko HIV.
Hasil Uji Regresi Linier Ganda menunjukkan bahwa: tingkat pengetahuan dan sikap
sama-sama berpengaruh terhadap tindakan berisiko HIV, P < (0,005). Variabel yang
paling berpengaruh adalah tingkat pengetahuan, (nilai beta pengetahuan 0,308 > nilai
beta sikap 0,200) dan nilai R. Square sebesar 0,814.
Disarankan kepada pimpinan Rutan Balige untuk lebih meningkatkan
kerjasama dengan Dinas Kesehatan Toba Samosir (khususnya petugas kesehatan
di Rutan) dan Komite AIDS HKBP Balige dalam meningkatkan pengetahuan dan
sikap narapidana terhadap faktor-faktor risiko dan pencegahan HIV/ AIDS. Petugas
rutan diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di bidang penanggulangan
HIV/ AIDS sehingga dapat memberikan penyuluhan langsung terhadap narapidana
Collections
- Master Theses [2429]
