dc.description.abstract | “Nyanyian Mbaba Kampil pada Upacara Perkawinan Adat Karo: Kajian
Sruktur Musik, dan Makna Tekstual”. Sesuai dengan judul tersebut tujuan dari
penelitian ini adalah mengkaji dan mendapatkan hasil penelitian dari dua aspek
nyanyian tradisional Karo mbaba kampil, yaitu: (a) struktur musik dengan fokus
pada melodi dan, (b) makna tekstual.
Mbaba kampil merupakan sebuah nyanyian yang dinyanyikan pada
upacara perkawinan Karo. Secara etimologi “mbaba” berarti “membawa” dan
“kampil” berarti “tempat sirih”. Dengan demikian dapat diartikan mbaba kampil
berarti membawa kampil (tempat sirih). Dalam konteks adat Karo mbaba kampil
merupakan salah satu adat yang dilaksanakan untuk menghormati pihak pemberi
istri dan bentuk penghormatan yang diberikan adalah melalui pemberian kampil
(tempat sirih) yang berisi daun sirih, gambir, pinang, kapur, tembakau dan rokok.
Adapun maksud lagu mbaba kampil dinyanyikan adalah untuk meminta ijin
kepada pihak pemberi istri agar diperbolehkan untuk menjemput mempelai
wanita. mbaba kampildinyanyikan oleh kedua pihak mempelai secara bergantian.
Untuk mengkaji struktur musikal yaitu dengan fokus pada melodi, penulis
menggunakan teori yang di tawarkan oleh Bruno Nettldalam bukunya yang
berjudul Theory and method in Etnomusicologi tahun 1964. Dalam buku tersebut
dijelaskan beberapa cara mendeskripsikan musik yaitu: (1) tonalitas, (2) ritme, (3)
bentuk, (4) tempo,dan (5) kontur melodi (1964: 1450-1550). Berikutnya, untuk
mengkaji makna tekstual dalam nyanyian mbaba kampil, penulismenggunakan
teori semiotika yang di uraikan oleh Ferdinand de Saussure dalam bukunya yang
berjudul Pengantar Linguistik Umum(terj. Rahayu S Hidayat)tahun 1993, dan
Charles Sanders Pierce yang berjudul Teori Dasar dan Desain Komunikasi
Visual (terj. Marcel Danesi tahun 2010. Kedua teoritis tersebut menawarkan teori
semiotika yakni, bahasa sebagai sistem yang membuat lambang bahasa itu terdiri
dari sebuah imaji bunyi danbahasa sebagai sistem lambang yang terdiri atas tiga
kategori yaitu ikon, indeks, dan simbol.
Penelitian ini bersifat kualitatif yakni pengumpulan data yang terdiri atas
penelitian lapangan (field work), didalamnya terdapat: wawancara, perekaman
baik audio visual maupun vidiografi dan photografi. Selain itu, penulis juga
menggunakan metode studi pustaka untuk memperoleh referensi-referensi yang
berkaitan dengan kebudayaan Karo khususnya perkawinan adat Karo. | en_US |