Geografi Dialek Bahasa Melayu di Kabupaten Labuhanbatu

Abstract

Skripsi ini mendeskripsikan “Geografi Dialek Bahasa Melayu di Kabupaten Labuhanbatu” ditinjau dari bidang leksikon. Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teori dialektologi struktural. Dalam penelitian ini terdapat 1 kabupaten yang terdiri dari 6 desa sebagai titik pengamatan daerah penelitian dengan 18 informan sebagai narasumber. Metode pengumpulan data merupakan metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing, dan teknik lanjutan berupa cakap semuka yang didukung oleh teknik catat dan rekam. Kemudian, metode analisis data menggunakan metode pada artikulatoris dengan alat penentu referen organ wicara. Metode ini menggunakan teknik dasar teknik pilah unsur penentu dengan teknik lanjutan hubung bandingmenyamakan dan membedakan. metode padan dilanjutkan dengan metode berkas isoglos dan metode dialektrometri. Selanjutnya, hasil penelitian ini terdapat variasi pada bidang leksikon ditemukan 88 variasi leksikon dari 200 kosakata yang digunakan dalam penelitian. Hasil perhitungan dialektrometri pada daerah pengamatan, terlihat perbedaan tingkat bahasa yang muncul, yaitu antara titik pengamatan 2 – 4, 2 – 5 merupakan perbedaan wicara pada bentuk kategori (21 – 30%); antara titik pengamatan 1 – 2, 1 – 3, 2 – 6, 3 – 4, 4 – 5, dan 5 – 6 merupakan Tidak ada perbedaan pada bentuk kategori (di bawah 20%).