Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Padi Sawah di Kecamatan Binjai Selatan
View/ Open
Date
2017Author
Sihaloho, Novida
Advisor(s)
Sinulingga, Ujian
Metadata
Show full item recordAbstract
Sebagai wilayah administratif yang masih terdapat lahan pertanian di dalamnya, Kota
Binjai memiliki lahan sawah yang tersebar di 5 kecamatan. Lahan sawah di Kota
Binjai terdiri dari lahan sawah dengan irigasi dan lahan sawah tanpa irigasi. Lahan
sawah dengan irigasi hanya terdapat di 2 kecamatan saja, yaitu Binjai Timur dan
Binjai Selatan. Di Kecamatan Binjai Selatan tahun 2015, luas lahan sawah sebesar
695,58 Ha dan luas lahan pertanian non sawah sebesar 1.122,55 Ha. Luas lahan
sawah dan luas lahan pertanian bukan sawah terluas berada di Kelurahan Bhakti
Karya dengan luas 184,8 Ha dan 633 Ha. Dilihat dari hasil produksi pertanian, total
produksi terbesar di Kecamatan Binjai Selatan adalah tanaman padi sebesar 867,3 ton
dengan luas panen 1.401 Ha dan tanaman jagung sebesar 3.201 ton dengan luas panen
485 Ha. Untuk tanaman buah-buahan, produksi terbesar adalah buah rambutan
mencapai 2.250 kwintal pada tahun 2015.
Padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan
penduduk Indonesia. Sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang peranan
penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, yang mana juga diharapkan dapat
menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari sektor
nonmigas. Peranan pemerintah dalam pembangunan pertanian di indonesia harus menjadi perhatian utama. Selain itu, sebagian besar masyarakat Indonesia
masih bergerak di sektor ini. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya penduduk dan
tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian atau dari produk nasional
yang berasal dari produk pertanian. Program pembangunan jangka panjang dibidang
ekonomi mempunyai sasaran utama untuk mencapai keseimbangan antara sektor
industri dan sektor pertanian.