Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Asi Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai Timur Tahun 2014

Abstract

According to SK.DI (Indonesian Demography and Health Survey) in 2012, the coverage of exclusive ASI (breast milk) was only 27% which was higher than that in 2007 (17%). Based on Riskesdas (Basic Health Research), this rate alarming(v decreased to 15.3% in 2010. Meanwhile, at Binjai the coverage of breastfeeding with exclusive AS! was only 58% in 2013 of the target of 48.8%, while the national target of breastfeeding with exclusive ASI in 2013 was 7 5%. The objective of the research was to analyze some factors which were related to breastfeeding with exclusive ASI in the working area of Tanah Tinggi Puskesmas. The research was descriptive analytic with cross sectional design. The population was 571 mothers who had 6-11 month-old babies, and 82 of them were used as the samples. The data were gathered by using questionnaires and analyzed by using chi square statistic test. The results showed that the majority of mothers good knowledge of exclusive breastfeeding at 89.0 %, the mother does not work status of 76.8 %, amounting to 61 % of women do not follow the local c.,:?ture, the majority of family support exclusive breastfeeding for 7 5. 6 %, while for the baby, the baby is not LBW infants 69.5% and 81. 7 % did not hurt, for officers who suggest IMD (Early Breastfeeding Initiation) obtained a percentage of 64.6 %, as well as to the status of a surgical birth mother of 67.1 %. Based on the results of statistical tests, showed that there was no significant relationship between the level of knowledge of the mother, mother's occupation, socio-cultural, families supporting, low birth weight babies, infant health status with exclusive breastfeeding for health workers while the delivery status of the mother and no significant relationship with the administration exclusive breastfeeding . It is recommended that Binjai Health Service and Tanah Tinggi Puskesmas increase counseling about ASI to mothers who have babies and motivate hospital management to provide childbirth service, and private midwife practitioners carry out IMD (Early Breastfeeding Initiation) and promote breastfeeding with exclusive ASI to childbirth mothers

Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, untuk ASI Eksklusif hanya 27%, ini lebih tinggi dari SDKI 2007 yang hanya 17%. Bahkan angka ini berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) semakin mengkhawatirkan turun menjadi 15,3% pada Tahun 2010. Sedangkan untuk Kota Binjai sendiri pencapaian pemberian ASI Eksklusif tahun 2013 hanya 58%, dan untuk pencapaian pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Binjai Timur 48,8%, sementara target pencapaian nasional untuk tahun 2013 ada1ah 75%. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Tanah Tinggi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Populasi adalah ibu yang memiliki bayi berumur 6- 11 bulan sebanyak 571 orang dengan sampel sebanyak 82 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner, dilakukan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu baik tentang ASI eksklusif sebesar 89,0%, ibu berstatus tidak bekerja sebesar 76,8%, sebesar 61 % ibu tidak mengikuti sosial budaya setempat, mayoritas keluarga mendukung pemberian ASI eksklusif sebesar 75,6%, sedangkan untuk bayi, bayi tidak BBLR sebesar 69,5% dan bayi tidak sakit sebesar 81,7%, untuk petugas yang menyarankan IMD diperoleh persentase sebesar 64,6%, serta untuk status persalinan ibu secara operasi sebesar 67, I%. Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, sosial budaya, dukungan keluarga, bayi BBLR, status kesehatan bayi dengan pemberian ASI eksklusif sedangkan untuk petugas kesehatan dan status persalinan ibu ada hubungan yang signifikan dengan pemberian ASI eksklusif. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kata Binjai dan Puskesmas Tanah Tinggi untuk meningkatkan penyuluhan tentang ASI kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi dan melakukan pembinaan kepada Rumah Sakit yang melayani persalinan dan Bidan Praktek Swasta agar melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan menganjurkan memberikan ASI eksklusif pada ibu bersalin