Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Account Representative dalam Mengedukasi Wajib Pajak Pedagang Pengumpul Kelapa Sawit pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang Sidempuan

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kompetensi komunikasi antarbudaya dan hambatan komunikasi antarbudaya yang dialami oleh Account Representative dalam melakukan edukasi wajib pajak pedagang pengumpul TBS kelapa sawit di Kabupaten Padang Lawas. Penelitian ini menggunakan teori Gudykunst dan Kim mengenai kompetensi komunikasi antarbudaya. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme dengan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel diambil secara purposive sampling, sehingga diperoleh 8 (delapan) informan terdiri dari 4 (empat) wajib pajak dan 4 (empat) Account Representative. Sedangkan informan triangulasi berjumlah 3 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi langsung. Analisis data dengan cara mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil temuan penelitian menunjukkan kompetensi komunikasi antarbudaya Account Representative dalam melakukan edukasi kepada wajib pajak terdiri dari 1) motivasi untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi dan memiliki suku yang sama, 2) pengetahuan mengenai profil wajib pajak, dan 3) keterampilan dalam menggunakan bahasa setempat yang merupakan kearifan lokal (martarombo/mengetahui silsilah). Hambatan komunikasi antarbudaya yang terjadi adalah 1) Account Representative dan wajib pajak sulit untuk bertemu secara langsung karena jarak tempuh yang cukup jauh yakni 152 km, 2) menghabiskan waktu yang banyak jika bertemu secara langsung, yang seharusnya sarana dan prasarana perpajakan lebih dekat dengan wajib pajak, dan 3) jaringan telepon dan/atau internet yang tidak stabil