Show simple item record

dc.contributor.advisorTulus
dc.contributor.authorSembiring, Feber R
dc.date.accessioned2022-12-26T07:59:30Z
dc.date.available2022-12-26T07:59:30Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/77837
dc.description.abstractBawang merah (Allium cepa var ascalonicum (L) Back) merupakan sejenis tanaman yang menjadi bumbu berbagai masakan di dunia, berasal dari Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan disebelah utaranya, kemudian dibudidayakan di daerah dingin, sub-tropis maupun tropis. Umbi bawang dapat dimakan mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya dapat dijadikan zat pewarna dan daunnya dapat pula digunakan untuk campuran sayur. Dalam kurun waktu tahun 2006–2015 produksi bawang merah di Indonesian mengalami peningkatan dari 794.931 ton menjadi 1.229.184 ton dengan rata-rata sekitar 9.541 ton (Sumber: Badan Pusat Statistik) Peningkatan produksi bawang merah nasional yang berubah-ubah dimana rata-rata produksi dari tahun 2006-2015 mengalami peningkatan yang mendukung ntuk memenuhi kebutuhan bawang nasional. Hal tersebut banyak di pengaruhi oleh meningkatnya produksi bawang merah dari setiap provinsi termasuk Provinsi Sumatera Utara. Provinsi Sumatra Utara pada tahun 2012 menghasilkan produksi bawang merah sebesar 14.156 ton, kemudian mengalami penurunan jumlah produksi yang cukup besar pada tahun 2013 dan 2014, yaitu sebesar 8,305 dan 7,180 ton.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Bawang Merah di Kabupaten Karoen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142407022
dc.identifier.nidnNIDN0001096202
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI49401#Statistika
dc.description.pages63 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record