Prakiraan Jumlah Pengangguran di Sumatera Utara pada Tahun 2018
View/ Open
Date
2017Author
Ambarwani, Siti Lulu
Advisor(s)
Gultom, Parapat
Metadata
Show full item recordAbstract
Telah kita ketahui bahwa saat ini kita sedang mengalami krisis global, tidak hanya
di negara-negara yang sedang berkembang, bahkan negara maju juga
mengalaminya seperti Amerika. Akibatnya banyak orang yang di PHK(Pemutusan
Hubungan Kerja), perusahaan banyak yang gulung tikar, bahkan tidak sedikit
orang yang frustasi akibat krisis global.
Di Indonesia, pengangguran sering disebut pengangguran terbuka.
Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja
atau sedang mencari pekerjaan(baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama
sekali maupun yang sudah pernah berkerja, atau sedang mempersiapkan suatu
usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin untuk
mendapatkan pekerjaan.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran kosumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran
dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya
Ada beberapa macam dan jenis pengangguran, antara lain pengangguran
friksional( frictional unemployment), pengangguran struktural(structural
unemployment), pengangguran musiman(seasonal unemployment), pengangguran
siklikal. Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran
sukarela(voluntary unemployment) dan dukalara(involuntary unemployment).
Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara
waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan
pengangguran dukalara adalah pengangguran yang menganggur karena sudah
berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
Besarnya angka pengangguran terbuka mempunyai implikasi sosial yang
luas karena mereka yang tidak bekerja tidak mempunyai pendapatan.