Show simple item record

dc.contributor.advisorDaud, Jeluddin
dc.contributor.authorBarus, Nuridaria
dc.date.accessioned2022-12-28T03:57:11Z
dc.date.available2022-12-28T03:57:11Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/78450
dc.description.abstractDidalam sejarah perkembangan manusia kita ketahui bahwa manusia atau sekelompok manusia_ selalu berhasrat untuk berpindah-pindah tempat, guna mendapatkan daerah-daerah yang dianggap sesuai bagi ketentraman dan kesejahteraan dirinya baik dalam hal mencari nafkah maupun menjalin hubungan dengan kelompok manusia lainnya. Dalam proses perpindahan tersebut manusia selalu membutuhkan prasarana jalan. Hampir tidak satupun dari kegiatan manusia yang tidak memerlukan jalan. Di daerah pedalaman sekalipun jalan merupakan prasarana yang harus ada. Prasarana tersebut berfungsi sebagai lintasan perlewatan lalu lintas bagi manusia dari suatu tempat ke tempat lain, dimana lalu lintas bagi manusia diartikan menyangkut semua benda dan makhluk yang melewati jalan tersebut. Kebutuhan akan prasarana jalan tersebut dapat kita lihat di Kecamatan Sei Kepayang yang merupakan kecamatan yang masih terkesan jauh tertinggal dibanding dengan kecamatan lainnya yang ada di Kebupaten Asahan. Kecamatan Sei Kepayang yang terdiri dari 17 Desa dan terdapat 7.983 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 38.889 jiwa . Kebijaksanaan Pemerintah dalam membangun Jembatan Sungai Asahan yang menghubungkan Kecamatan Sei Kepayang dengan Kota Madya Tanjung Balai adalah merupakan tindakan yang sangat tepat. Karena dengan pembangunan jembatan ini, masyarakat menjadi sangat mudah dalam melakukan perjalanan sesuai dengan yang mereka inginkan. Untuk keperluan penelitian ini maka digunakan Metode Sampel Acak Berstrata sehingga diperoleh jumlah sampel yang mewakili total masyarakat yang melakukan perjalanan keluar dari Kecamatan Sei Kepayang sebanyak 293 Kepala Keluarga. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembangunan Jembatan Sungai Asahan sangat berpengaruh terhadap perjalanan masyarakat. Sebelum ada jembatan masyarakat jarang melakukan perjalanan namun setelah selesainya pembangunan jembatan masyarakat lebih sering keluar dari kecamatan. Perjalanan masyarakat tidak hanya ke Tanjung Balai namun masyarakat dapat melakukan perjalanan lebih jauh lagi seperti ke daerah Kisaran dan Labuhan Batu serta daerah lainnya. Pembangunan jembatan memberi dampak positif terhadap penggunaan angkutan darat yang semakin meningkat dan sebaliknya berpengaruh terhadap penggunaan angkutan sungai yang semakin berkurang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleStudi Perubahan Tujuan Perjalanan Masyarakat Kecamatan Sei Kepayang Pasca Pembangunan Jembatan Sungat Asahanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM030404062
dc.identifier.nidnNIDN8804950017
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages162 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record