Perkembangan Perumahan di Sebelah Barat dan Timur Kota Medan (Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai)
View/ Open
Date
2009Author
Samosir, Weslizar
Advisor(s)
Daud, Jeluddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Medan sebagai kota inti secara fungsional mempunyai hubungan ruang yang
kuat dengan wilayah sekelilingnya. Kebijaksanaan pembangunan kawasan
perumahan tertata di wilayah pinggiran adalah merupakan suatu— usaha
mengalihkan penduduk Kota Medan ke wilayah pinggiran. Tingginya keinginan
penduduk untuk bermukim di wilayah pinggiran tidak terlepas dari pengaruh
pembangunan yang diarahkan ke wilayah sekitarnya. Sehubungan dengan lokasi
perumahan tertata tersebut dilakukan penelitian tentang perkembangan perumahan
di sebelah Barat dan Timur Kota Medan yaitu Kecamatan Medan Sunggal dan
Medan Denai yang juga merupakan wilayah pinggiran Kota Medan.
Kecamatan Medan Sunggal terdapat 6 kelurahan dengan total 43 perumahan
tertata dengan jumlah rumah 4274 unit dan total penghuni perumahan 3612 KK,
dari hasil penarikan Simple Random Sampling total sampel yang diambil 94 KK
sedangkan untuk kecamatan Medan Denai terdapat 6 kelurahan dengan total 4
perumahan tertata dengan jumlah rumah 603 unit dan memiliki penghuni
perumahan 557 KK sedangkan sampel yang diambil sebanyak 82 KK. Untuk
memperoleh faktor — faktor yang mempengaruhi penduduk untuk memilih tinggal
dan bermukim dilakukan penyebaran quisioner ke setiap ramah dengan wawancara.
Dari hasil penelitian analisa deskriptif dan chi — square test dengan SPSS
dapat disimpulkan faktor yang mempengaruhi perkembangan perumahan adalah
dilihat dari keinginan penghuni untuk memilih tinggal dan bermukim di kawasan,
Medan Sunggal karena tingkat pendidikan penghuni tertinggi adalah perguruan
tinggi, dengan pekerjaan wiraswasta dengan penghasilan rata — rata Rp 4 juta
perbulan, 82 % merasa nyaman dengan kondisi lingkungannya dan memiliki fasilitas
— fasilitas yang memadai serta jarak tempat kerja dengan perumahan yang dekat,
sedangkan kecamatan Medan Denai yang mempengaruhi karena tingkat pendidikan
penghuni tertinggi adalah perguruan tinggi, dengan pekerjaan pegawai swasta dan
wiraswata, dengan penghasilan rata — rata 3,5 juta perbulan, 78 % merasa nyaman
dengan kondisi lingkungannya dan memiliki fasilitas — fasilitas yang diingini.
Untuk itu diharapkan kerjasama antara pemerintah daerah, pihak swasta
dan masyarakat agar pembangunan pemukiman dan perumahan disertai dengan
fasilitas perkotaan yang memadai serta pertimbangan letaknya agar tidak
berdampak negatif pada masa yang akan datang.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]