Pengaruh Penambahan Kapur Ca(Oh)2 dan Abu Sekam Padi pada Tanah Lempung (Clay) A-7-6 terhadap Nilai Cbr Tanah Dasar (Subgrade) pada Perkerasan Jalan
View/ Open
Date
2012Author
Siagian, Devi Retno Wulan Herawati
Advisor(s)
Muis, Zulkarnain Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanah dasar (subgrade) yang memiliki plastisitas tinggi dan kapasitas dukung
terhadap beban yang rendah seperti tanah lempung (clay) A-7-6 merupakan
permasalahan pada pengembangan konstruksi jalan raya dan berpengaruh terhadap
batas-batas konsistensi dan nilai CBR tanah. Hal ini akan menyebabkan ketidakstabilan
pada perkerasan jalan, sehingga diperlukan perbaikan pada tanah misalnya dengan
menggunakan bahan stabilisasi yakni limbah industri yang lebih ramah lingkungan dan
lebih ekonomis sebelum dilakukan pekerjaan lapisan berikutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur
Ca(OH)2 dan abu sekam padi dalam mendapatkan perbandingan antara nilai CBR tanah
asli dengan tanah yang telah distabilisasi menggunakan kapur Ca(OH)2 dan abu sekam
padi. Untuk memperoleh campuran bahan stabilizer yang optimum, dilakukan beberapa
kombinasi pancampuran antara abu sekam padi dan kapur, yaitu 4,5 % kapur dan (4 %,
8 % dan 12 %) abu sekam padi. Dengan waktu pemeraman (curing time) (0, 4 dan 7)
hari. Pada campuran tersebut kemudian dilakukan pengujian untuk mengevaluasi
perubahan sifat fisik dan teknis tanah lempung yang distabilisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentase pencampuran pada tanah
lempung dan 12 % abu sekam padi dengan waktu pemeraman 4 hari memiliki nilai CBR
Laboratorium sebesar 4,86 %. Pada pencampuran tanah lempung dan 4,5 % kapur
Ca(OH)2 dengan waktu pemeraman 7 hari memiliki nilai CBR Laboratorium sebesar
4,90 %. Pencampuran 4,5 % kapur Ca(OH)2 dan 8 % abu sekam padi merupakan
campuran yang paling optimum sebagai bahan stabilisasi, serta menaikkan nilai CBR
Laboratorium (soaked) yaitu dari 2,67 % menjadi 9,33 %. Tanah lempung yang
distabilisasi mengalami peningkatan sifat fisik dan teknis yang paling optimal pada
waktu pemeraman (curing time) 7 hari.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]