Jarak Optimal Jendulan Melintang (Road Humps) Berseri dalam Mereduksi Kecepatan Lalu Lintas (Studi Kasus : 8 Ruas Jalan di Kota Medan)
View/ Open
Date
2014Author
Siregar, Dewi Lestari
Advisor(s)
Surbakti, Medis Sejahtera
Lubis, Adina Sari
Metadata
Show full item recordAbstract
Jendulan melintang (road humps) merupakan salah satu rekayasa lalu
lintas yang berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan lalu. Jendulan melintang
(road humps) adalah peninggian melintang permukaan jalan yang digunakan
untuk mengendalikan kecepatan kendaraan. Fasilitas jendulan melintang (road
humps) dikenal dengan berbagai jenis, diantaranya Speed Bump, Speed Hump, dan
Speed Tables (Flat Top Speed Hump). Permasalahan dalam pemasangan fasilitas
jendulan melintang (road humps) yang tidak sesuai dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor : KM. 3 Tahun 1994 Tentang Alat Pengendali Pemakai
Jalan, seperti jalur yang memotong suatu tata guna lahan yang memiliki tingkat
aktifitas tinggi (masih merupakan suatu sistem kegiatan, dengan intensitas
penyeberangan tinggi), pelaksanaan pada jalan lokal (dapat dilaksanakan untuk
jalan searah maupun dua arah, baik terpisah maupun tidak terpisah), material
bahan yang digunakan, dan dimensi dari jendulan melintang (road humps) itu
sendiri. Untuk itu, dilakukan survey efektifitas jarak optimal jendulan melintang
(road humps) dalam fungsinya sebagai pereduksi kecepatan kendaraan pada suatu
ruas jalan. Dalam hal ini, parameter yang digunakan adalah jarak optimal antara
jendulan melintang (road humps)
Jenis jendulan melintang berseri dalam penelitian ini adalah speed bump.
Penelitian dilakukan pada 8 ruas jalan di kota Medan. Survei kecepatan ini
dilakukan pada 16 titik pengamatan yaitu 2 titik pada masing-masing ruas jalan
tersebut. Periode pengamatan lapangan dilakukan pada hari Senin 16 Juni 2014
selama 1 hari yaitu dari pukul 09.50 WIB sampai dengan selesai di luar jam
puncak (peak hour). Pada survei ini dibutuhkan 1 orang surveyor dengan
menggunakan alat pengukur kecepatan yaitu speed gun. Perhitungan kecepatan
dilakukan pada 30 sampel kendaraan roda empat (mobil penumpang). Jarak antar
spasi jendulan melintang berseri antara (20-90 m ) (In, et al 2013). Penelitian
menggunakan metode kecepatan setempat berdasarkan Panduan Survai dan
Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas Tahun 1990.
Didalam memperhitungkan jarak optimal jendulan melintang berseri,
kecepatan kendaraan yang melintasi tiap-tiap jendulan melintang berseri diukur
untuk menganalisa dampak kecepatan kendaraan terhadap jendulan melintang
berseri. Kecepatan 85 persentil digunakan sebagai nilai kecepatan kendaraan yang
melintas. Hasil perhitungan menunjukkan jarak optimal jendulan melintang
berseri adalah 33,77 m – 61,33 m, dimana batas kecepatan kendaraan adalah 20-
30 km/jam. Reduksi kecepatan terbesar terdepat pada ruas jalan M. Nawi Harahap
dengan persentase penurunan kecepatan rata-rata adala 28%. Sedangkan yang
terkecil adalah ruas jalan Dr. Cipto dengan persentase penurunan kecepatan ratarata
13%.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]