Show simple item record

dc.contributor.advisorSurbakti, Medis Sejahtera
dc.contributor.advisorLubis, Adina Sari
dc.contributor.authorSiregar, Dewi Lestari
dc.date.accessioned2022-12-28T04:45:56Z
dc.date.available2022-12-28T04:45:56Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/78519
dc.description.abstractJendulan melintang (road humps) merupakan salah satu rekayasa lalu lintas yang berfungsi sebagai alat pengendali kecepatan lalu. Jendulan melintang (road humps) adalah peninggian melintang permukaan jalan yang digunakan untuk mengendalikan kecepatan kendaraan. Fasilitas jendulan melintang (road humps) dikenal dengan berbagai jenis, diantaranya Speed Bump, Speed Hump, dan Speed Tables (Flat Top Speed Hump). Permasalahan dalam pemasangan fasilitas jendulan melintang (road humps) yang tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM. 3 Tahun 1994 Tentang Alat Pengendali Pemakai Jalan, seperti jalur yang memotong suatu tata guna lahan yang memiliki tingkat aktifitas tinggi (masih merupakan suatu sistem kegiatan, dengan intensitas penyeberangan tinggi), pelaksanaan pada jalan lokal (dapat dilaksanakan untuk jalan searah maupun dua arah, baik terpisah maupun tidak terpisah), material bahan yang digunakan, dan dimensi dari jendulan melintang (road humps) itu sendiri. Untuk itu, dilakukan survey efektifitas jarak optimal jendulan melintang (road humps) dalam fungsinya sebagai pereduksi kecepatan kendaraan pada suatu ruas jalan. Dalam hal ini, parameter yang digunakan adalah jarak optimal antara jendulan melintang (road humps) Jenis jendulan melintang berseri dalam penelitian ini adalah speed bump. Penelitian dilakukan pada 8 ruas jalan di kota Medan. Survei kecepatan ini dilakukan pada 16 titik pengamatan yaitu 2 titik pada masing-masing ruas jalan tersebut. Periode pengamatan lapangan dilakukan pada hari Senin 16 Juni 2014 selama 1 hari yaitu dari pukul 09.50 WIB sampai dengan selesai di luar jam puncak (peak hour). Pada survei ini dibutuhkan 1 orang surveyor dengan menggunakan alat pengukur kecepatan yaitu speed gun. Perhitungan kecepatan dilakukan pada 30 sampel kendaraan roda empat (mobil penumpang). Jarak antar spasi jendulan melintang berseri antara (20-90 m ) (In, et al 2013). Penelitian menggunakan metode kecepatan setempat berdasarkan Panduan Survai dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu Lintas Tahun 1990. Didalam memperhitungkan jarak optimal jendulan melintang berseri, kecepatan kendaraan yang melintasi tiap-tiap jendulan melintang berseri diukur untuk menganalisa dampak kecepatan kendaraan terhadap jendulan melintang berseri. Kecepatan 85 persentil digunakan sebagai nilai kecepatan kendaraan yang melintas. Hasil perhitungan menunjukkan jarak optimal jendulan melintang berseri adalah 33,77 m – 61,33 m, dimana batas kecepatan kendaraan adalah 20- 30 km/jam. Reduksi kecepatan terbesar terdepat pada ruas jalan M. Nawi Harahap dengan persentase penurunan kecepatan rata-rata adala 28%. Sedangkan yang terkecil adalah ruas jalan Dr. Cipto dengan persentase penurunan kecepatan ratarata 13%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectjendulan melintang (road humps)en_US
dc.subjectspeed bumpen_US
dc.subjectspeed humpen_US
dc.subjectspeed tablesen_US
dc.subjectkecepatan sesaat (spot speed)en_US
dc.subjectjarak optimalen_US
dc.titleJarak Optimal Jendulan Melintang (Road Humps) Berseri dalam Mereduksi Kecepatan Lalu Lintas (Studi Kasus : 8 Ruas Jalan di Kota Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080404029
dc.identifier.nidnNIDN0014097101
dc.identifier.nidnNIDN0029046805
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages87 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record