Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang dan Sandar Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan)
View/ Open
Date
2009Author
Hsb, Sahdan Amiron
Advisor(s)
Ezeddin, Faisal
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan utama ketiga terbesar di
Indonesia setelah Tanjung Priok dan Tanjung Perak. Pelabuhan Belawan terletak
23 km dari sebelah Utara kota Medan yang tepatnya pada _posisi
03° — 47 — 00° LU;98° — 42 —00° BT. Pelabuhan ini dikelola oleh PT (Persero)
Pelabuhan Indonesia I, berkantor pusat di JI. Krakatau Ujung No. 100 Medan
20241 dan kantor cabang berada di JI. Sumatera No. 1 Belawan 20411. Pelabuahn
Belawan disebut sebagai urat nadi perekonomian Sumatera Utara karena di daerah
tersebut memiliki suatu lahan potensial yang berhubungan dengan kelautan,
khususnya arus keluar masuk barang dan penumpang melalui angkutan laut. Letak
pelabuhan Belawan yang dekat dengan Singapura mendukung kelancaran
perdagangan ke mancanegara. Letak posisi pelabuhan yang strategis ini juga yang
menjadikan pelabuhan Belawan sebagai pelabuhan Internasional yang merupakan
pintu gerbang perdagangan bagi Indonesia.
Pelabuhan Belawan memiliki empat dermaga konvensional yaitu
pangkalan Belawan Lama, pangkalan Ujung Baru, pangkalan Citra, terminal Peti
Kemas Konvensional Gabion dan satu terminal Penumpang. Dalam penelitian ini
studi yang dilakukan adalah menganalisa kelayakan ukuran panjang dermaga,
gudang bongkar muat barang dan sandar kapal pada terminal Cuarah Cair
pangkalan Ujung Baru pelabuhan Belawan. Pada terminal Curah Cair komoditi
yang ditinjau adalah minyak kelapa sawit. Data yang diperlukan untuk dapat
menentukan kelayakan dermaga ini adalah berdasarkan data sekunder yaitu data
karakteristik kapal antara lain ukuran kapal, jumlah kunjungan kapal, frekuensi
perjalanan dan daya angkut kapal; sistem angkutan pipa pompa yang melakukan
bongkar muatan komoditi dalam hitungan kapasitas produksi ton per jam dan data
gudang penumpukan komoditi (tangki timbun) dalam hitungan kapasitas ton per
tangki. Dari data yang diperoleh analisa perhitungan yang digunakan adalah Berth
Occupation Ratio (BOR) berapa persen tingkat pemakaian dermaga pada terminal
Curah Cair dermaga Ujung Baru pelabuahn Belawan.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini berdasarkan data-data sekunder
yang diperoleh dan analisa perhitungan yang digunakan bahwa terminal Curah
Cair perlu diadakan tahap pengembangan panjang dermaga karena 79,54 %
tingkat pemakaian dermaga yang telah digunakan dalam tahun 2007 telah
melebihi batas yang telah direncanakan pihak pengelola pelabuhan. Tingkat
pemakaian dermaga lebih dari 40 % pemakian dermaga dapat menyebabkan
gangguan operasional dalam pelabuhan tersebut. Dari data sekunder tahun 2007
tingkat pemakaian dermaga sebesar 79,54 % memerlukan pertambahan panjang
dermaga sebesar 350 m yang sebelumnya panjang dermaga sebesar 300 m. Dari
rencana pertambahan panjang tersebut pemakaian dermaga yang sebelumnya
sebesar 79,54 % menjadi 36,71 %. Dari data tahun 2007 tahap pengembangan
dermaga dapat diproyeksikan tahap pengembangan jangka pendek 5 tahun
kedepan, jangka menengah 10 tahun berikutnya dan jangka panjang 10 tahun
terakhir.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]