Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin di kota Madya Sibolga pada Tahun 2011 – 2015

Abstract

The data used are secondary data with 5 years observation (2011 - 2015). Data collection through documentation. The model used in this study is multiple regression to determine the economic growth, the number and index of human development on the number of poor people in Sibolga City. In this study, researchers used quantitative methods, which explains a problem by analyzing data and matters relating to the numbers or calculation formulas used to analyze the problem under investigation. The results of this analysis of this study obtained that partially, the variable number of unemployed affect the number of poor people but the rate of economic growth and human development index have no significant effect on the number of population mskin in Sibolga City. Any increase in the number of unemployed as many as 1 soul will increase the number of poor people as much as 37 inhabitants. While increasing economic growth and increasing the human development index tend to reduce the poor. Simultaneously variable of economic growth, number of unemployment, and index of human development have real effect to the number of poor people in Sibolga City at 95% confidence level. 52.40% of the change in the number of poor can be explained by changes in economic growth, the number of unemployed, and the index of human development simultaneously, while the remaining 47.60% is explained by other variables that are not included as variables in the study. From the results of the study it is suggested that the Sibolga City government needs to create more jobs for the population so that the number of unemployed can be lowered, which means reducing the number of poor people. Sibolga City Government needs to pursue higher economic growth accompanied by an increase in human development index, so that its influence on poverty becomes greater.

Data yang digunakan dalam ini adalah data sekunder dengan jumlah pengamatan sebanyak 5 tahun ( tahun 2011 – 2015 ). Data diperoleh melalui dokumentasi. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi, jumlah pengangguran dan indeks pembangunan manusia terhadap jumlah penduduk miskin di Kota Sibolga. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif, yaitu menjelaskan suatu permasalahan dengan menganalisi data dan hal – hal yang berhubungan dengan angka – angka atau rumus – rumus perhitungan yang digunakan untuk menganalisis masalah yang sedang diteliti. Hasil analisis ini dari penelitian ini diperoleh bahwa secara parsial, variabel jumlah pengangguran berpengaruh terhadap jumlah penduduk miskin tetapi laju pertumbuhan ekonomi serta indeks pembangunan manusia berpengaruh tidak nyata terhadapa jumlah penduduk mskin di Kota Sibolga. Setiap peningkatan jumlah pengangguran sebanyak 1 jiwa akan meningkatkan jumlah penduduk miskin sebanyak 37 jiwa. Sedangkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan indeks pembangunan manusia cenderung menurunkan penduduk miskin. Secara serempak variabel pertumbuhan ekonomi, jumlah pengangguran, serta indeks pembangunan manusia berpengaruh nyata terhadap jumlah penduduk miskin di Kota Sibolga pada tingkat kepercayaan 95 %. Sebesar 52,40 % dari perubahan jumlah penduduk miskin dapat dijelaskan oleh perubahan pertumbuhan ekonomi, jumlah pengangguran , serta indeks pembangunan manusia secara serempak, sedangkan sisanya sebesar 47,60 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan sebagai variabel dalam penelitian. Dari hasil penenlitian disarankan agar pemerintahan Kota Sibolga perlu menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak kepada penduduk agar jumlah pengangguran dapat diturunkan, yang berarti menurunkan jumlah penduduk miskin. Pemerintah Kota Sibolga perlu mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi yang disertai dengan peningkatan indeks pembangunan manusia, agar pengaruhnya terhadap kemiskinan menjadi lebih besar.