Show simple item record

dc.contributor.advisorBarus, Sanci
dc.contributor.authorPasaribu, Sumihar Risna
dc.date.accessioned2022-12-28T08:48:58Z
dc.date.available2022-12-28T08:48:58Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/78761
dc.description.abstractKolom merupakan komponen struktur yang berfungsi untuk menahan ataupun menyangga beban tekan aksial yang diberi pada ujungnya, serta memegang peranan penting dalam menerima beban tekan aksial dan meneruskannya ke pondasi. Kolom sangat rentan terhadap bahaya tekuk (buckling). Tekuk (buckling) adalah suatu ragam kegagalan yang diakibatkan oleh ketidakstabilan suatu elemen struktur yang dipengaruhi oleh beban tekuk (beban kritis). Beban tekuk adalah beban yang dapat menyebabkan suatu kolom menekuk. Penelitian mengenai perilaku tekuk ini dilakukan terhadap kolom komposit kayu panggoh-beton, dengan memanfaatkan kayu sebagai alternatif pengganti tulangan. Kayu berperan sebagai tulangan utama dalam kolom dan digunakan sebagai penambah kekuatan tarik di dalam beton. Kayu yang digunakan adalah kayu panggoh karena kayu ini termasuk tipe kayu kelas I dengan sifatnya yang keras dan memiliki kuat tekan, tarik dan elastisitas yang tinggi. Karakteristik kekuatan kayu panggoh ini tentunya dapat dimanfaatkan sebagai material komposit untuk menggantikan tulangan baja yang cukup mahal pada kolom komposit. Perencanaan kolom komposit didesain dengan metode kuat batas ( ultimate strength design ). Sebagai kolom beton bertulang, kolom komposit dicor dengan mutu beton K-225, dengan dipasang tulangan utama dari kayu panggoh berukuran 2 cm x 2 cm, sengkang besi polos Ø 6 mm-125 mm, dengan dimensi kolom 10 cm x 13 cm dan bentang kolom 250 cm. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tekuk kolom yang diuji secara horizontal. Dari hasil pengujian laboratorium didapat Pelastis = 10500 kg, dan Pkritis= 14500 kg, serta pada kondisi ultimatenya Ppatah= 16500 kg. Sedangkan hasil analisis Euler didapat Pelastis = 6030,829 kg, Pkritis=11739,630 kg, serta Ppatah= 13569,378 kg. Perbandingan antara Pelastis analitis dengan Pelastis laboratorium adalah Pelastis analisis = 57,436 % Pelastis laboratorium. Perbandingan antara Pcr analitis dengan Pcr laboratorium adalah Pcr analisis = 80,963 % Pcr laboratorium. Perbandingan antara Pultimate analitis hasil penelitian ini diharapkan kayu panggoh dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tulangan utama pada kolom.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKolomen_US
dc.subjectTekuk Euleren_US
dc.subjectKolom Komposit Kolom Kompositbeton-Kayu Panggohen_US
dc.subjectKuat Tekuk Kolomen_US
dc.titleAnalisa dan Eksperimental Perilaku Tekuk Kolom Komposit Beton-Kayu Panggoh sebagai Pengganti Tulangan Utamaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090404160
dc.identifier.nidnNIDN0001095201
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages110 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record