Show simple item record

dc.contributor.advisorRoesyanto
dc.contributor.authorGultom, Erwin Beringin
dc.date.accessioned2022-12-29T03:03:20Z
dc.date.available2022-12-29T03:03:20Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/78894
dc.description.abstractPondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis dari pondasi dalam yang umum digunakan, yang berfungsi untuk menyalurkan beban struktur kelapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang letaknya cukup dalam di dalam tanah. Untuk menghitung kapasitas tiang, terdapat banyak rumus yang dapat digunakan. Hasil masing–masing rumus tersebut menghasilkan nilai kapasitas yang berbeda–beda. Tujuan dari Tugas Akhir ini untuk menghitung daya dukung tiang pancang dari hasil sondir, standar penetrasi test (SPT), kalendering dan loading test, membandingkan hasil daya dukung tiang pancang dari beberapa metode penyelidikan yang terjadi pada tiang pancang tunggal. Hasil perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai, baik dilihat dari penggunaan metode perhitungan Mayerhoff, metode De Riuter dan Beringen untuk data sondir, metode Mayerhoff untuk data SPT, metode Hilley Formula, metode Danis Formula dan metode New ENR untuk data kalendering, metode Davisson dan metode Chin untuk data loading test. Dari hasil perhitungan daya dukung tiang pancang, lebih aman memakai perhitungan dari hasil data loading test karena lebih aktual.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjecttiang pancangen_US
dc.subjectdaya dukung tiang pancangen_US
dc.titleAnalisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Tunggal pada Proyek Pembangunan PLTU 2 Sumatera Utara 2 X 200 MW Pangkalan Susu – Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070424009
dc.identifier.nidnNIDN0029065102
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages121 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record