Show simple item record

dc.contributor.advisorDaud, Jeluddin
dc.contributor.authorDalimunthe, Soleman
dc.date.accessioned2022-12-29T04:32:18Z
dc.date.available2022-12-29T04:32:18Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79047
dc.description.abstractTransportasi atau pengangkutan merupakan fasilitas yang penting untuk perkembangan pembangunan dari suatu daerah, karena semua kegiatan pembangunan suatu daerah tidak akan lepas dari sarana dan prasarana transportasi itu sendiri. Apabila transportasi baik maka, pembangunan juga akan berjalan dengan lancar yang akan berdampak baik bagi prekonomian penduduknya. Untuk mencapai hal tersebut perlunya sarana transportasi atau pergerakan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan karakteristik pola pergerakan penduduk desa pertanian lahan basah dengan desa pertanian lahan kering (perkebunan). Penelitian ini mengambil populasi rumah tangga penduduk wilayah studi. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis Crosstabs-Chi Square test. Analisis Crosstabs- Chi Square digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan pola pergerakan penduduk, sedangkan analisis deskriptif digunakan untuk untuk mengidentifikasi karakteristik perbedaan pola pergerakan penduduk desa pertanian lahan basah dan desa pertanian lahan kering (perkebunan). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel tujuan perjalan responden, total pergerakan responden perminggu, kepemilikan kendaraan, pemilihan moda transportasi,jarak dari rumah ke tempat bekerja, lama waktu perjalanan dan biaya yang dikeluarkan responden. Berdasarkan hasil analisis data deskriptif tujuan perjalanan responden pada desa pertanian lahan basah yang paling besar dengan tujuan kerja pertanian sebesar 44.67 % sedangkan untuk desa pertanian lahan kering untuk tujuan kerja pertanian sebesar 62.67 %. Moda transportasi yang sering digunakan untuk bekerja di desa pertanian lahan basah adalah Ojek sebesar 31.33 % sedang untuk desa pertanian lahan kering moda yang sering digunakan adalah sepeda motor milik sendiri sebesar 52 %. Untuk rata-rata jarak yang ditempuh penduduk desa pertanian lahan basah yang paling besar adalah 1 – 5 Km sebesar 37.33 % sedangkan untuk desa pertanian lahan kering jarak yang ditempuh untuk 1 – 5 Km hanya sebesar 26 %. Untuk lama waktu perjalanan ke tempat bekerja di desa pertanian lahan basah adalah rata-rata 30 – 40 menit sebesar 30.67 %, sedangkan untuk desa pertanian lahan kering rata-rata lama waktu perjalanan adalah 20-30 menit sebesar 31.33 %.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleKajian Perbandingan Pola Pergerakan Penduduk Desa Pertanian Lahan Basah dengan Desa Pertanian Lahan Kering ( Perkebunan ) di Kabupaten Padang Lawas Utara (Studi Kasus : Desa Nagasaribu dan Desa Sipaho)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040404058
dc.identifier.nidnNIDN8804950017
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages111 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record