Studi Pengaruh Perlintasan Sebidang Jalan dengan Rel Kereta Api terhadap Karakteristik Lalu Lintas (Studi Kasus : Perlintasan Sebidang Jalan Sekip dengan Rel Kereta Api)
View/ Open
Date
2011Author
Lubis, Royhan Ahmad
Advisor(s)
Harianto, Joni
Metadata
Show full item recordAbstract
Perlintasan sebidang jalan dengan rel kereta api merupakan titik potensi
terjadinya tundaan lalulintas. Perlintasan kereta api ini berpengaruh pada pemakai jalan
seperti polusi udara, kebisingan, kenaikan biaya operasional kendaraan dan waktu
perjalanan yang semakin besar. Pada penelitian ini akan mengevaluasi karakteristik
lalulintas dan tundaan dan antrian yang terjadi pada saat pintu perlintasan ditutup.
Lokasi penelitian adalah perlintasan kereta api jalan Sekip. Jalan Sekip
merupakan jalan tipe 4/2 D dengan lebar 4 x 3 m. Jalan rel ini adalah single track dengan
dilengkapi pintu pengaman.Pengambilan data dilakukan pada Senin jam 07.00-19.00
WIB dengan interval waktu 15 menit dan kendaraan dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu
kendaraan ringan, kendaraan berat dan sepeda motor dan menggunakan nilai ekivalen
mobil penumpang berdasarkan MKJI 1997. Hubungan antara volume, kecepatan dan
kerapatan didekati dengan tiga model yaitu Greenshields, Greenberg dan Underwood
kemudian dipilih yang terbaik sebagai input untuk analisis antrian dan tundaan dengan
metode gelombang kejut.
Dari ketiga model tersebut diperoleh model terbaik yang lebih mendekati pada
kondisi lapangan yakni model Greenshields. Nilai Kecepatan arus bebas, nilai kerapatan
macet dan volume maksimum berturut-turut adalah pada lokasi pengamatan 1 arah Jalan
Gereja Ūf =19.7260 km/jam, Dj= 319.1909 smp/km dan Vm = 1574.090 smp/jam, untuk
arah Jalan Gatot Subroto pada lokasi pengamatan 1 Ūf =23.4578 km/jam, Dj= 612.4752
smp/km dan Vm = 3591.830 smp/jam. Pada lokasi pengamatan 2 arah Jalan Gereja Ūf
=14.1956 km/jam, Dj= 657.2037 smp/km dan Vm = 2332.350 smp/jam. Untuk arah Jalan
Gatot Subroto lokasi pengamatan 2 Ūf = 20.4114 km/jam, Dj= 381.5215 smp/km dan Vm
= 1946.847 smp/jam.
Dari perhitungan antrian dan tundaan dengan metode gelombang kejut diperoleh
untuk arah kejalan Gereja pada periode penutupan 09.31.25-09.32.24 WIB diperoleh
panjang antrian maksimum = 27 m, jumlah kendaraan antri N= 17 smp serta rata-rata
tundaan sebesar 37 detik. Dan untuk kejalan Gatot subroto untuk periode penutupan
07.39.12-07.40.10 WIB diperoleh panjang antrian maksimum =105 m, jumlah
kendaraan antri N = 33 smp, serta rata-rata tundaan sebesar 48 detik.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]