Show simple item record

dc.contributor.advisorHutagalung, Boas
dc.contributor.authorMelisa, Dita
dc.date.accessioned2022-12-29T06:13:56Z
dc.date.available2022-12-29T06:13:56Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79114
dc.description.abstractEmbung sebagai salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air mempunyai fungsi untuk penyimpanan dan penyedia air, salah satunya untuk keperluan irigasi yang merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan produksi pertanian. Embung Seifulu yang terletak di Kabupaten Simeulue Tengah mempunyai luas daerah bangunan Embung seluas 800 Ha dan layanan irigasi seluas 60 Ha. Kebutuhan produksi pertanian yang terus meningkat diikuti dengan penyediaan kebutuhan air yang cukup untuk kebutuhan tanaman sehingga diperoleh produksi pertanian yang maksimal. Pada musim kemarau hasil produksi petani cenderung menurun, oleh karena itu diperlukan suatu bangunan Embung untuk memenuhi kebutuhan irigasi. Untuk mendapatkan gambaran kapasitas embung untuk kebutuhan irigasi, diperlukan beberapa data sekunder dari instansi terkait, seperti data curah hujan, data iklim, dan gambar-gambar teknik yang menunjang dalam penulisan. Perhitungan curah hujan regional rata-rata digunakan metode Poligon Thiessen dengan data curah hujan 10 tahun dari dua stasiun penakar hujan. Perhitungan Studi pendahuluan dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang akan digunakan sebagai dasar dalam penelitian, khususnya curah hujan. Mengumpulkan data – data yang diperlukan yaitu data sekunder. Data sekunder merupakan data yang didapat dari instansi terkait, lembaga masyarakat, dan pihak terkait yang berhubungan dengan pembahasan. Dalam mencari besarnya ketersediaan air untuk irigasi tanaman, dilakukan analisa kebutuhan air yang dipengaruhi oleh faktor, curah hujan efektif, debit andalan, evapotranspirasi. Nilai curah hujan efektif dan evapotranspirasi dipakai untuk perhitungan kebutuhan air irigasi dan perencanaan pola tanam. Analisa kebutuhan air irigasi dilakukan dengan membuat 24 alternatif awal masa tanam dalam satu tahun, agar dipakai pada daerah studi adalah pola padi-padi-palawija. Berdasarkan nilai debit andalan maka dapat diketahui debit yang diandalkan untuk suatu reabilitas tertentu. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan 24 alternatif pola tanam didapat nilai NFR yang terkecil yaitu sebesar 1,77 mm/hari, dimana alternatif yang digunakan adalah alternatif ke-20. Dengan awal Land Preparation pada periode Okteber II. Berdasarkan analisa maka didapat volume tampungan pada Embung Seifulu maka didapat volume tampungan 52810,763 m³.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEvaluasi perencanaan embungen_US
dc.subjectPola tanamen_US
dc.subjectEvapotranspirasien_US
dc.titleEvaluasi Kapasitas Perencanaan Embung untuk Kebutuhan Irigasi di Desa Seifulu Kabupaten Simeulue Tengah Nanggroe Aceh Darussalam (Nad)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070404037
dc.identifier.nidnNIDN0002064701
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages126 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record