dc.description.abstract | Embung sebagai salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air
mempunyai fungsi untuk penyimpanan dan penyedia air, salah satunya untuk
keperluan irigasi yang merupakan komponen yang sangat penting guna
meningkatkan produksi pertanian. Embung Seifulu yang terletak di Kabupaten
Simeulue Tengah mempunyai luas daerah bangunan Embung seluas 800 Ha dan
layanan irigasi seluas 60 Ha. Kebutuhan produksi pertanian yang terus meningkat
diikuti dengan penyediaan kebutuhan air yang cukup untuk kebutuhan tanaman
sehingga diperoleh produksi pertanian yang maksimal. Pada musim kemarau hasil
produksi petani cenderung menurun, oleh karena itu diperlukan suatu bangunan
Embung untuk memenuhi kebutuhan irigasi.
Untuk mendapatkan gambaran kapasitas embung untuk kebutuhan irigasi,
diperlukan beberapa data sekunder dari instansi terkait, seperti data curah hujan,
data iklim, dan gambar-gambar teknik yang menunjang dalam penulisan.
Perhitungan curah hujan regional rata-rata digunakan metode Poligon Thiessen
dengan data curah hujan 10 tahun dari dua stasiun penakar hujan. Perhitungan
Studi pendahuluan dilakukan dengan mengumpulkan referensi-referensi yang
akan digunakan sebagai dasar dalam penelitian, khususnya curah hujan.
Mengumpulkan data – data yang diperlukan yaitu data sekunder. Data sekunder
merupakan data yang didapat dari instansi terkait, lembaga masyarakat, dan pihak
terkait yang berhubungan dengan pembahasan. Dalam mencari besarnya
ketersediaan air untuk irigasi tanaman, dilakukan analisa kebutuhan air yang
dipengaruhi oleh faktor, curah hujan efektif, debit andalan, evapotranspirasi.
Nilai curah hujan efektif dan evapotranspirasi dipakai untuk perhitungan
kebutuhan air irigasi dan perencanaan pola tanam. Analisa kebutuhan air irigasi
dilakukan dengan membuat 24 alternatif awal masa tanam dalam satu tahun, agar
dipakai pada daerah studi adalah pola padi-padi-palawija. Berdasarkan nilai debit
andalan maka dapat diketahui debit yang diandalkan untuk suatu reabilitas
tertentu.
Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan 24 alternatif pola tanam
didapat nilai NFR yang terkecil yaitu sebesar 1,77 mm/hari, dimana alternatif
yang digunakan adalah alternatif ke-20. Dengan awal Land Preparation pada
periode Okteber II. Berdasarkan analisa maka didapat volume tampungan pada
Embung Seifulu maka didapat volume tampungan 52810,763 m³. | en_US |