dc.description.abstract | Transportasi laut merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi
nasional yang merupakan titik atau node dimana pergerakan barang dan atau
penumpang dengan menggunakan moda laut akan dimulai, diakhiri atau transit.
Untuk tercapainya sistem yang efektif dan efisien sangat dipengaruhi oleh ukuran
dermaga dan tingkat pelayanan pelabuhan laut. Sekarang ini, aktifitas bongkar
muat di Pelabuhan Sibolga cukup tinggi seiring meningkatnya kunjungan kapal
kargo milik PT Meratus Lines yang mengangkut peti kemas. Selain itu kapal dari
Korea Selatan yang mengangkut barang-barang untuk kebutuhan pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Sarulla Kabupaten Tapanuli
Utara juga menggunakan jasa pelabuhan Sibolga. Bukan hanya itu, semen padang
yang sebelumnya diangkut melalui pelabuhan Belawan sekarang ini melalui
pelabuhan sibolga. Dengan melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan analisa
terhadap ukuran dermaga apakah masih layak digunakan berdasarkan ukuran
kapal yang melakukan tambat didermaga sekarang ini serta bagaimana pelayanan
pelabuhan penyeberangan sibolga terhadap kapal dan muatannya, baik orang
maupun barang berdasarkan fasilitas darat pelabuhan.
Penelitian ini menggunakan metode Berth Occupation Ratio (BOR) dalam
menentukan berapa persen tingkat pemakaian dermaga pada pelabuhan
penyeberangan Sibolga. Untuk tingkat pelayanan pelabuhan sibolga itu sendiri
didasarkan pada fasilitas darat pelabuhan yang dilihat dari kondisi sebenarnya
fasilitas darat yang disediakan pihak pelabuhan kemudian membandingkannya
dengan standart fasilitas yang dikeluarkan oleh menteri perhubungan. Data-data
yang dibutuhkan untuk perhitungan dalam metode ini diperoleh dengan cara
mengumpulkan data-data dari PT. PELINDO-I dan dari penelitian langsung
dilapangan.
Berdasarkan nilai maksimum BOR yang diperoleh dari simulasi
Perhitungan Berth Occupation Ratio ( BOR ) Atau Kebutuhan Dermaga dalam
satu periode bulan pada bulan mei yang mewakili bulan-bulan lainnya dalam
tahun 2013 adalah 114,78 %, Sama sekali tidak layak karena panjang dermaga
yang tersedia saat ini sangatlah kecil sehingga harus ditambah panjangnya yang
sebelumnya memiliki panjang 103,5 meter menjadi 300 meter dengan asumsi
jumlah dermaga sebanyak satu buah. Melalui perhitungan ukuran panjang kapal,
ukuran kapal yang memenuhi untuk sandar didemaga adalah 45 meter kebawah
dan juga tidak boleh lebih dari satu kapal untuk melakukan sandar secara
bersamaan. Berdasarkan perhitungan fasilitas darat sesuai peraraturan menteri
perhubungan dengan kondisi fasilitas darat dipelabuhan sibolga, fasilitas
dipelabuhan sibolga harus diperbaiki dan ukurannya harus ditambah. | en_US |