Show simple item record

dc.contributor.advisorDaud, Jeluddin
dc.contributor.authorSinaga, Boyma P
dc.date.accessioned2022-12-29T06:17:47Z
dc.date.available2022-12-29T06:17:47Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79116
dc.description.abstractTransportasi laut merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi nasional yang merupakan titik atau node dimana pergerakan barang dan atau penumpang dengan menggunakan moda laut akan dimulai, diakhiri atau transit. Untuk tercapainya sistem yang efektif dan efisien sangat dipengaruhi oleh ukuran dermaga dan tingkat pelayanan pelabuhan laut. Sekarang ini, aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Sibolga cukup tinggi seiring meningkatnya kunjungan kapal kargo milik PT Meratus Lines yang mengangkut peti kemas. Selain itu kapal dari Korea Selatan yang mengangkut barang-barang untuk kebutuhan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Sarulla Kabupaten Tapanuli Utara juga menggunakan jasa pelabuhan Sibolga. Bukan hanya itu, semen padang yang sebelumnya diangkut melalui pelabuhan Belawan sekarang ini melalui pelabuhan sibolga. Dengan melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan analisa terhadap ukuran dermaga apakah masih layak digunakan berdasarkan ukuran kapal yang melakukan tambat didermaga sekarang ini serta bagaimana pelayanan pelabuhan penyeberangan sibolga terhadap kapal dan muatannya, baik orang maupun barang berdasarkan fasilitas darat pelabuhan. Penelitian ini menggunakan metode Berth Occupation Ratio (BOR) dalam menentukan berapa persen tingkat pemakaian dermaga pada pelabuhan penyeberangan Sibolga. Untuk tingkat pelayanan pelabuhan sibolga itu sendiri didasarkan pada fasilitas darat pelabuhan yang dilihat dari kondisi sebenarnya fasilitas darat yang disediakan pihak pelabuhan kemudian membandingkannya dengan standart fasilitas yang dikeluarkan oleh menteri perhubungan. Data-data yang dibutuhkan untuk perhitungan dalam metode ini diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data dari PT. PELINDO-I dan dari penelitian langsung dilapangan. Berdasarkan nilai maksimum BOR yang diperoleh dari simulasi Perhitungan Berth Occupation Ratio ( BOR ) Atau Kebutuhan Dermaga dalam satu periode bulan pada bulan mei yang mewakili bulan-bulan lainnya dalam tahun 2013 adalah 114,78 %, Sama sekali tidak layak karena panjang dermaga yang tersedia saat ini sangatlah kecil sehingga harus ditambah panjangnya yang sebelumnya memiliki panjang 103,5 meter menjadi 300 meter dengan asumsi jumlah dermaga sebanyak satu buah. Melalui perhitungan ukuran panjang kapal, ukuran kapal yang memenuhi untuk sandar didemaga adalah 45 meter kebawah dan juga tidak boleh lebih dari satu kapal untuk melakukan sandar secara bersamaan. Berdasarkan perhitungan fasilitas darat sesuai peraraturan menteri perhubungan dengan kondisi fasilitas darat dipelabuhan sibolga, fasilitas dipelabuhan sibolga harus diperbaiki dan ukurannya harus ditambah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBerth Occupation Ratio ( BOR )en_US
dc.subjectUkuran dermagaen_US
dc.subjectTingkat pelayananen_US
dc.titleAnalisis Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga dan Tingkat Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan Sibolgaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070404045
dc.identifier.nidnNIDN8804950017
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages112 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record