dc.description.abstract | Semen portland (portland cement) adalah bahan pengikat yang perannya
sangat penting dan paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton. Namun,
kegiatan produksi semen selain memberikan banyak manfaat terutama di bidang
konstruksi, juga dapat menjadi ancaman ekologis yang serius. Menurut
International Energy Authority: World Energy Outlook, produksi semen portland
adalah penyumbang karbon dioksida sebesar 7% dari keseluruhan karbon dioksida
yang dihasilkan oleh berbagai sumber. Ide yang sering muncul akhir-akhir ini
adalah pemanfaatan limbah industri maupun limbah rumah tangga yang bersifat
pozolan. Abu cangkang kelapa sawit merupakan limbah dari pengolahan kelapa
sawit yang mengandung banyak silika, dimana senyawa tersebut berperan penting
dalam pengikatan agregat.
Penelitian ini menggunakan 2 buah benda uji balok beton bertulang
berdimensi 20 x 30 x 220 cm, dengan tulangan tekan 2D10 dan tulangan tarik
3D10. Balok pertama merupakan balok beton bertulang normal dan yang lain
merupakan balok beton bertulang dengan substitusi abu cangkang kelapa sawit
terhadap semen sebesar 2,5%. Pemilihan variasi substitusi 2,5% dilakukan
berdasarkan hasil pengujian beton silinder yang dilakukan sebelumnya. Pengujian
beton silinder antara lain pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan absorbi beton.
Adapun variasi substitusi abu cangkang kelapa sawit yang digunakan adalah 0%,
2,5%, 5% dan 7,5%.
Dari hasil pengujian beton silinder diperoleh penurunan nilai slump dan
kenaikan absorbsi beton seiring dengan bertambahnya kadar abu cangkang kelapa
sawit sebagai substitusi semen. Peningkatan kuat tekan terjadi pada variasi 2,5%
(24,19 MPa), sedangkan variasi 5% (20,53 MPa) dan 7.5% (20,04 MPa) kuat
tekan beton menurun terhadap beton normalnya (20,76 MPa). Kuat tarik belah
meningkat pada variasi substitusi 2,5% (2,45 MPa), sedangkan pada variasi
substitusi 5% (1,76 MPa) dan 7,5% (1,74 MPa) kuat tarik belah menurun jika
dibandingkan dengan beton normalnya (2,18 MPa). Beban runtuh balok beton
bertulang normal sebesar 7,465 ton dan pada balok substitusi abu cangkang kelapa
sawit 2,5% sebesar 6,932 ton. Pada balok substitusi abu cangkang kelapa sawit
terjadi kenaikan lendutan rata-rata sebesar 14% terhadap Balok normal. | en_US |