Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula (Tetes Tebu) sebagai Bahan Tambah dalam Campuran Beton
View/ Open
Date
2014Author
Syahnan, Ahmad Prima
Advisor(s)
Tarigan, Johannes
Handana, Muhammad Agung Putra
Metadata
Show full item recordAbstract
Seiring meningkatnya perindustrian di era globalisasi dan kemajuan
teknologi yang terus berkembang. Hal ini mengakibatkan munculnya benda-benda
tak habis pakai (limbah) menumpuk. Salah satu limbah yang belum begitu banyak
diteliti sebagai bahan dalam campuran beton yaitu tetes tebu (molase). Tetes tebu
merupakan salah satu limbah yang dihasilkan oleh pabrik gula. Bahan tambahan
ini banyak sekali fungsinya, seperti menambah kekuatan beton, memperlambat
waktu pengikatan hingga mempertimbangkan sisi harganya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan tetes
tebu (molase) terhadap waktu ikat semen, nilai slump, mutu kuat tekan beton dan
kuat tarik belah beton. Komposisi penambahan kadar tetes tebu (molase) sebanyak
0%, 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 1% dari penggunaan semen, dan faktor air semen
ditentukan sama pada semua variasi campuran,yaitu sebesar 0,48. Sampel yang
digunakan adalah berbentuk silinder (Φ=15cm ; h=30cm) dengan mutu beton
yang direncanakan 20MPa. Jumlah sampel sebanyak 60 sampel, terdiri dari 5
variasi dan masing-masing variasi sebanyak 12 sampel. Sampel diuji pada umur
14 dan 28 hari, dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan sebelum pengujian.
Dari hasil penelitian diperoleh kuat tekan tertinggi terjadi pada variasi
penambahan tetes tebu 0,25%, yaitu sebesar 28,14Mpa untuk umur 14 hari dan
31,9MPa untuk umur 28 hari. Kuat tekan terendah terjadi pada penambahan tetes
tebu 1%, yaitu sebesar 3,94MPa untuk umur 14 hari dan 9,55MPa untuk umur 28
hari. Sedangkan pada pengujian kuat tarik belah, kuat tarik belah tertinggi terjadi
pada variasi penambahan tetes tebu 0,5% yaitu sebesar 5,79MPa untuk umur 14
hari dan 7,02MPa untuk umur 28 hari. Kuat tarik belah terendah terjadi pada
variasi penambahan 1% yaitu sebesar 1,47MPa untuk umur 14 hari dan 2,32MPa
untuk umur 28 hari. Pada pengujian slump test terjadi peningkatan nilai slump
terhadap beton dengan bahan tambahan tetes tebu. Pada penelitian waktu ikat
diperoleh, waktu ikat awal dan waktu ikat akhir tercepat terjadi pada pasta
penambahan tetes tebu 0% serta waktu ikat awal dan waktu ikat akhir terlama
terjadi pada penambahan tetes tebu 1%.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]