Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Johannes
dc.contributor.authorSiahaan, Hendriko
dc.date.accessioned2022-12-29T07:24:24Z
dc.date.available2022-12-29T07:24:24Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79189
dc.description.abstractBeton adalah material yang kuat dalam kondisi tekan, tetapi lemah dalam kondisi tarik, karena rendah nya kapasitas tarik tersebut, maka retak lentur terjadi pada pembebanan yang relatif rendah. Kekuatan tarik beton polos hanyalah merupakan suatu fraksi saja dari kekuatan tekannya dan masalah kurang sempurnanya kekuatan tarik ini, menjadi pendorong dalam pengembangan beton bertulang. Pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa tidak cukup menahan tegangan lentur sehinggga terjadi retak didaerah yang mempunyai tegangan lentur, geser, atau puntir yang tinggi. Timbulnya retak-retak awal pada beton bertulang yang disebabkan olek ketidakcocokan dalam reganganregangan baja dan beton merupakan titik awal dikembangkannya suatu material seperti ‘beton prategang’. Beton prategang pada dasarnya adalah beton dimana tegangan-tegangan internal dengan besar serta distribusi yang sesuai diberikan sedemikian rupa sehingga tegangan-tegangan yang diakibatkan oleh beban-beban luar dilawan sampai suatu tingkat yang diinginkan. Proses prategang memberikan tegangan tekan terlebih dahulu pada batang untuk dapat mengurangi atau menghilangkan tegangan-tegangan tarik yang tidak diinginkan yang ada pada batang. Melalui cara ini retak-retak yang terjadi pada kondisi beban yang bekerja dapat dikurangi sampai seminimum mungkin atau bahkan dihilangkan seluruhnya. Lendutan yang terjadi dapat dibatasi sampai suatu harga tertentu yang masih dapat diterima. walaupun sesungguhnya dengan mengkombinasikan efek dari beban kerja dan gaya-gaya prategang, batang dapat direncanakan tanpa mengalami lendutan sama sekali. Dengan banyak keuntungan yang diperoleh, beton prategang juga tidak luput dari beberapa permasalahan kehilangan gaya prategang yang penting dan menarik untuk dianalisis. Agar kegagalan struktur dapat dihindari. Dalam Tugas Akhir ini, kehilangan gaya prategang dibahas dalam berbagai kondisi dimana diletakkannya baja prategang, guna melihat dan menyimpulkan kondisi perletakan baja yang efektif, agar diperoleh dimensi yang ekonomis dan kehilangan gaya prategang yang terkecil.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBeton Prategangen_US
dc.subjectBaja Prategangen_US
dc.subjectPratariken_US
dc.subjectPasca Tariken_US
dc.subjectLosesen_US
dc.subjectTendonen_US
dc.titleAnalisa Jenis Kehilangan Gaya Prategang (Loses) pada Balok Beton Pratekan dengan Sistem Posttensionen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090404141
dc.identifier.nidnNIDN0024125605
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages140 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record