Hubungan Beban lalu Lintas dan Structural Number terhadap Prediksi Mulainya Retak dan Perkembangannya (Kajian Literatur)
View/ Open
Date
2011Author
Purba, Olim S M
Advisor(s)
Surbakti, Medis Sejahtera
Metadata
Show full item recordAbstract
Setelah jalan dibuka dan dilalui beban lalu lintas, tingkat pelayanan jalan
akan mengalami penurunan fungsi dan struktur. Menurunnya tingkat pelayanan
jalan ditandai dengan adanya kerusakan pada lapisan perkerasan jalan, kerusakan
yang terjadi juga bervariasi, salah satunya adalah retak. Diperlukan suatu
pemodelan untuk memprediksi kerusakan tersebut agar usaha pemeliharaan dan
rehabilitasi jalan sesuai dengan biaya yang ada. Pemodelan tersebut dapat bersifat
empiris, yaitu berdasarkan beban lalu lintas, kondisi iklim, struktur perkerasan,
dan kondisi perkerasan di masa lalu. Pemodelan HDM-4 (Highway Development
and Management) dan Sugeng Wiyono merupakan beberapa pemodelan yang
bersifat empiris.
Tujuan studi ini adalah untuk mencari hubungan beban lalu lintas dan
indeks tebal perkerasan terhadap prediksi mulainya retak dan perkembangannya
serta membandingkan hasil prediksi antara pemodelan HDM-4 dan Sugeng
Wiyono. Hasil aplikasi pemodelan menunjukkan bahwa beban lalu lintas terhadap
prediksi mulainya retak dan perkembangannya berbanding lurus, sedangkan
indeks tebal perkerasan berbanding terbalik.
Hasil perhitungan memperlihatkan dalam memprediksi mulainya retak
pemodelan Sugeng Wiyono dalam memprediksi mulainya retak lebih cepat
dibanding HDM-4. Sedangkan di dalam memprediksi perkembangan retak pada
pemodelan HDM-4 jauh lebih cepat dibandingkan pemodelan Sugeng Wiyono.
Dengan melakukan analisis regresi pada hasil prediksi, didapat persamaan
mulainya retak, ICT = 6.44 + 1.41 SN – 4.088 YE4, dengan R2= 0.999. Begitu
juga perkembangan retak dACA = 0.717 t 1.929 dengan R2 = 0.999.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]