Analisis Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (Plta) (Review) Peusangan Takengon
View/ Open
Date
2014Author
Syahputra, Adi
Advisor(s)
Ginting, Makmur
Indrawan, Ivan
Metadata
Show full item recordAbstract
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Takengon merupakan salah
satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang sedang dilaksanakan
pembangunannya oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perencanaan pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Takengon dilaksanakan pada tahun 1976, dan
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan Takengon pada saat
ini merupakan kelanjutan dari pembangunan yang sempat terhenti selama 10 tahun yang
pelaksanaan pertama pada tahun 1998, yang diakibatkan oleh konflik di Aceh (Nasri
Sebayang, 2011). Dan pelaksanaan kedua dilaksanakan pada tahun 2011 hingga
sekarang.
Dalam menentukan ketersediaan air atau debit ada DAS Sungai Peusangan
digunakan Metode F.J.Mock, serta debit andalan digunakan metode Flow Duration
Curve (FDC) dan Analisis Distribusi Frekuensi. Untuk evaluasi investasi pada
pembangunan PLTA Peusangan menggunakan metode PayBack Period (PBP), metode
Benefit Cost Ratio (BCR) dan metode Internal Rate of Return (IRR).
Pada Bendung Pembagi 1 dengan DAS seluas 8.852,744 km2, dengan metode
Flow Duration Curve (FDC) probabilitas 90% didapat debit sebesar 36,201 m3/detik,
dengan metode Analisis Distribusi Frekuensi (Gumbel) sebesar 68,940 m3/detik. Pada
Bendung Pembagi 2 dengan DAS seluas 9.686,021 km2, dengan metode Flow Duration
Curve (FDC) probabilitas 90% didapat debit sebesar sebesar 39,608 m3/detik, dengan
metode Analisis Distribusi Frekuensi (Gumbel) sebesar 75,428 m3/detik.Didapat potensi
daya pada Bendung Pembagi 1 sebesar 60,76 MW, pada Bendung Pembagi 2 sebesar
65,32 MW. Total biaya untuk membangun PLTA Peusangan Takengon adalah sebesar
Rp. 1.170.000.000.000,-. Evaluasi investasi dengan metode PayBack Period (PBP)
diperoleh k = 2 Tahun, berdasarkan indikasi n = 50 Tahun, PLTA Peusangan dikatakan
layak secara finansial. Dengan metode Benefit Cost Ratio (BCR) diperoleh BCR =
4,502 > 1, dikatakan layak dilaksanakan. Serta dengan metode Internal Rate of Return
(IRR) diperoleh IRR = 73,93% > MARR = 15%, dikatakan layak secara ekonomis
untuk dilaksanakan.
Debit andalan dengan metode Flow Duration Curve (FDC) dengan probabilitas
90% pada Bendung Pembagi 1 sebesar 36,201 m3/detik dan didapat potensi daya
sebesar 60,76 MW dan debit andalan pada Bendung Pembagi 2 sebesar 39,608 m3/detik,
dan didapat potensi daya sebesar 65,32 MW. Dari analisa evaluasi investasi dengan
metode PayBack Period (PBP), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return
(IRR) dikatakan layak secara finansial untuk dilaksanakan.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]