Show simple item record

dc.contributor.advisorMuis, Zulkarnain Abdul
dc.contributor.authorSimanjuntak, Irvan Leonardo
dc.date.accessioned2022-12-29T07:49:52Z
dc.date.available2022-12-29T07:49:52Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79218
dc.description.abstractJalan merupakan salah satu infrastruktur yang penting dalam mendukung mobilitas kegiataan masyarakat. Berdasrkan jenis perkerasannya jalan dapat dibadi 3 yaitu perkerasan lentur, perkerasan kaku, dan perkerasan komposit. Untuk menghitung tebal lapis perkerasan jalan tersebut dilakukan beberapa metode, diantaranya yaitu metode empiris dan metode mekanistik. Metode empiris pada penelitian ini yang digunakan adalah metode Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012, sedangkan untuk metode mekanistiknya dilakukan dengan Program Kenpave. Pada metode Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2102 dilakukan variasi nilai CESAL yaitu rendah, sedang dan tinggi, variasi nilai CBR yaitu 2%, 4%, 6 % dan 10 %, dan perrbedaan bahan lapis perkerasan yaitu Tipe A dimana lapis pondasi atas berbahan base A, perkerasan Tipe B diman lapis pondasi atas berbahan Cement Treated Base. Kedua jenis tebal perkerasan ini dengan variasi tersebut akan di evaluasi dengan menggunakan program Kenpave, dengan program Kenpave akan dihitung regangan tarik horisontal di bawah laipis permukaan dan regangan tekan di bawah lapisan pondasi atas, sehinngga didapat analisa kerusakan struktur perkerasan fatigue dan rutting. Dari hasil evaluasi menggunakan program Kenpave, didapat hasil untuk tebal perkerasan tipe A tebal perkerasan yang direncanakan menghasilkan jumlah repetisi beban yang lebih kecil dari jumlah repetisi beban yang direncanakan. Hal ini dapat diartikan bahwa tebal perkerasan tipe A tidak mampu menahan beban atau jumlah repetisi beban yang direncanakan. Dan untuk tebal perkerasan tipe B menghasilkan jumlah repetisi beban yang jauh lebih besar dari jumlah repetisi beban yang direncanakan. Hal ini dapat diartikan bahwa tebal perkerasan tipe B mampu menahan beban atau jumlah repetisi beban yang direncanakan, namun dikarenakan perbedaan yang sangat jauh antara jumlah repetisi dengan jumlah repetisi yang direncanakan, perlu direncanakan ulang untuk mendapatkan tebal perkerasan yang optimum . Dapat dilihat juga bahwa bahwa perkerasan dengan nilai CBR yang besar cenderung menghasilkan jumlah repetisi beban yang kecil begitu juga untuk sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa keadaaan tanah dasar dan pemilihan bahan lapis permukaan mempengaruhi jumlah repetisi beban yang dihasilkan oleh tebal perkerasan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectJalanen_US
dc.subjectPerkerasan Lenturen_US
dc.subjectManual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012en_US
dc.subjectProgram kenpaveen_US
dc.titleEvaluasi Tebal Lapis Perkerasan Lentur Manual Desain Perkerasan Jalan No.22.2/Kpts/Db/2012 dengan Menggunakan Program Kenpaveen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090424052
dc.identifier.nidnNIDN0026035605
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages101 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record