dc.description.abstract | Jalan merupakan salah satu infrastruktur yang penting dalam mendukung
mobilitas kegiataan masyarakat. Berdasrkan jenis perkerasannya jalan dapat dibadi 3
yaitu perkerasan lentur, perkerasan kaku, dan perkerasan komposit. Untuk
menghitung tebal lapis perkerasan jalan tersebut dilakukan beberapa metode,
diantaranya yaitu metode empiris dan metode mekanistik.
Metode empiris pada penelitian ini yang digunakan adalah metode Manual
Desain Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2012, sedangkan untuk metode
mekanistiknya dilakukan dengan Program Kenpave. Pada metode Manual Desain
Perkerasan Jalan No.22.2/KPTS/Db/2102 dilakukan variasi nilai CESAL yaitu
rendah, sedang dan tinggi, variasi nilai CBR yaitu 2%, 4%, 6 % dan 10 %, dan
perrbedaan bahan lapis perkerasan yaitu Tipe A dimana lapis pondasi atas berbahan
base A, perkerasan Tipe B diman lapis pondasi atas berbahan Cement Treated Base.
Kedua jenis tebal perkerasan ini dengan variasi tersebut akan di evaluasi dengan
menggunakan program Kenpave, dengan program Kenpave akan dihitung regangan
tarik horisontal di bawah laipis permukaan dan regangan tekan di bawah lapisan
pondasi atas, sehinngga didapat analisa kerusakan struktur perkerasan fatigue dan
rutting.
Dari hasil evaluasi menggunakan program Kenpave, didapat hasil untuk
tebal perkerasan tipe A tebal perkerasan yang direncanakan menghasilkan jumlah
repetisi beban yang lebih kecil dari jumlah repetisi beban yang direncanakan. Hal ini
dapat diartikan bahwa tebal perkerasan tipe A tidak mampu menahan beban atau
jumlah repetisi beban yang direncanakan. Dan untuk tebal perkerasan tipe B
menghasilkan jumlah repetisi beban yang jauh lebih besar dari jumlah repetisi beban
yang direncanakan. Hal ini dapat diartikan bahwa tebal perkerasan tipe B mampu
menahan beban atau jumlah repetisi beban yang direncanakan, namun dikarenakan
perbedaan yang sangat jauh antara jumlah repetisi dengan jumlah repetisi yang
direncanakan, perlu direncanakan ulang untuk mendapatkan tebal perkerasan yang
optimum . Dapat dilihat juga bahwa bahwa perkerasan dengan nilai CBR yang besar
cenderung menghasilkan jumlah repetisi beban yang kecil begitu juga untuk
sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa keadaaan tanah dasar dan pemilihan
bahan lapis permukaan mempengaruhi jumlah repetisi beban yang dihasilkan oleh
tebal perkerasan. | en_US |