dc.description.abstract | Baseplate atau pelat dasar merupakan pelat baja yang berperan sebagai
penghubung antara struktur bagian atas dengan struktur bagian bawah dan berfungsi
untuk menyalurkan beban dari kolom menuju struktur di bawahnya. Penggunaan
baseplate atau pelat dasar pada struktur baja gedung akan meningkatkan kekuatan
pada struktur tersebut. Bearing stress adalah tegangan yang terjadi pada bantalan
atau pondasi beton.
Dalam tugas akhir ini, direncanakan baseplate yang menahan beban vertikal
dan momen untuk eksentrisitas kecil yang didesain dengan metode LRFD dan
mengikuti prosedur AISC (DeWolf, J. T., and Ricker, D.T., Column Base Plates,
AISC Steel Design Guide Series, No. 1, 1990). Dari hasil desain tersebut kemudian
disimulasikan pada program ANSYS untuk mengetahui bearing stress maksimum
yang terjadi. Dalam program ANSYS disimulasikan baseplate dengan variasi
ketebalan baseplate, variasi rasio luasan antara baseplate dan pondasi, dan baseplate
dengan tambahan pengaku.
Hasil dari teoritis didapatkan tegangan maksimum yang terjadi sebesar
0,9914 kg/mm2 dan ketebalan baseplate 23,625 mm. Hasil dari simulasi ANSYS
untuk ketebalan yang sama, didapatkan tegangan maksimum yang terjadi sebesar
4,288 kg/mm2.
Hasil dari simulasi ANSYS untuk ketebalan 100 mm didapatkan tegangan
maksimum sebesar 2,637 kg/mm2 dengan penurunan tegangan sebesar 38,5 % dari
pelat normal. Untuk tambahan pengaku didapatkan tegangan sebesar 2,729 kg/mm2
dengan penurunan tegangan sebesar 36,4 % dari pelat tanpa pengaku. Untuk variasi
rasio luasan antara baseplate dan pondasi, disimpulkan bahwa tegangan akan
menurun pada rasio luasan 1-2 kali lipat dan akan naik kembali pada rasio luasan 3-4
kali lipat dari baseplate | en_US |