Show simple item record

dc.contributor.advisorJaya, Teruna
dc.contributor.authorThambos, Thambos
dc.date.accessioned2022-12-30T03:23:03Z
dc.date.available2022-12-30T03:23:03Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79365
dc.description.abstractKota Sibolga terletak di Teluk Tapian Nauli membentang secara geografis wilayah Kota Sibolga berada pada garis 01o 44” Lintang Utara dan 98o 47” Bujur Timur yang menbujur sepanjang pinggiran pantai arah selatan ke utara ditepi Pantai Barat Pulau Sumatera bagian Utara. Luas wilayah Kota Sibolga adalah 3.536 Ha yang terdiri dari daratan seluas 1.364.99 Ha. Studi identifikasi penanggulangan banjir dan rencana desain drainase menganalisa debit banjir rencana periode ulang 10 tahunan dan 20 tahunan, analisis frekuensi diperlukan seri data hujan yang diperoleh dari pos penakar hujan baik yang manual maupun yang otomatis. Analisa frekuensi ini didasarkan pada sifat statistik data kejadian yang telah lalu untuk memperoleh probabilitas besaran hujan yang akan datang masih sama dengan sifat statistik kejadian hujan masa lalu. Data curah hujan yang diperoleh dari Badan Metreologi Dan Geofisika Stasiun Bandar Udara Pinang Sori selama 12 tahun terakhir akan dilakukan uji kelayakan probabilitas hujan periode ulang sepuluh tahunan dengan Metode Distribusi Normal = 228.54 mm, Distribusi Log Normal = 233.78 mm, Distribusi Log Person III = 235.54 mm, Distribusi Gumbel =252.18 mm. Untuk probabilitas hujan periode ulang 20 tahunan dicantumkan sebagai berikut: Distribusi Normal = 245.66 mm, Distribusi Log Normal = 259.40 mm, Distribusi Log Person III = 274.59 mm, Distribusi Gumbel = 287 mm. Upaya Penanggulangan banjir di daerah perkotaan dengan memperbesar dimensi saluran untuk menampung debit yang telah direncanakan. Salah satu contoh Sub drainase F.L. Tobing memotong Yos Sudarso diperoleh QRencana = 3.513 m3/det lebih besar dari hasil QKapasitas = 3.285 m3/det. Permasalahan drainase perkotaaan khususnya di daerah pantai bukanlah persoalan yang sederhana, banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan antara lain, pertambahan debit banjir akibat perubahan tata guna lahan, penyempitan dan pendangkalan saluran akibat desakan permukiman dan endapan sedimen, reklamasi pantai, permasalahan sampah, dan pasang surut. Perubahan tata guna lahan yang selalu menjadi perkembangan kota akan meningkatkan peningkatan aliran permukaan dan debit puncak banjir. Prioritas penanganan masalah drainase ditentukan juga berdasarkan perilaku tindakan cepat dan manfaat pembangunan. Biasanya daerah kumuh dan yang paling banyak mengalami kerugian akibat genangan air hujan juga mendapat prioritas utama dan diharapkan menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Daerah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleStudi Identifikasi Penanggulangan Banjir dan Desain Drainase Kota Sibolgaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070424002
dc.identifier.nidnNIDN8864750017
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages126 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record