Kajian Koefisien Pasak dan Tegangan Izin pada Pasak Cincin Berdasarkan Revisi PKKI NI-5 2002 dengan cara Experimental
View/ Open
Date
2010Author
Sinaga, Emon Rivai Parsaoran
Advisor(s)
Barus, Sanci
Metadata
Show full item recordAbstract
Dengan perkembangan teknologi kayu (Timber Engineering) yang semakin
pesat telah menghasilkan berbagai kelebihan dan keistimewaan kayu sesuai dengan
keperluannya, seperti untuk kolom, balok, lantai, atap, dinding, dan sebagainya. Pada
prinsipnya suatu pasak adalah suatu benda yang dimasukkan sebagian, pada bidang
sambungan, dalam tiap bagian-bagian kayu yang disambung, untuk memindahkan
beban dari bagian yang satu kepada yang lain
Hasil Pengujian physical dan mechanical properties kayu diperoleh :
pemeriksaan kadar air = 5,3314 % , Massa jenis =0,7768 gr/cm3 , kuat tekan sejajar
serat = 35,953 Mpa dan elastisitas lentur = 13372,328 Mpa. Dilihat dari elastisitasnya
maka kayu yang diuji digolongkan dengan kode mutu E14, dan ditinjau dari kuat
tekan sejajar serat maka kayu yang diuji digolongkan dengan kode E18.
Dari hasil percobaan ini diperoleh koefisien sambungan (φ) sebesar 0,1200.
Sehingga untuk perhitungan kekuatan izin sambungan (Zu) dan tahanan lateral
terkoreksi ( Z’) yang menggunakan sambungan pasak cincin baja, dengan
menggunakan Tata Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia ( PKKI Ni-5 2002
), dimana di dalam percobaan ini hasil yang didapatkan adalah : Z’ = φ*Z
*CM*Ct*CΔ ; dan kekuatan izin sambungan atau tahanan perlu sambungan Zu ≤ λ *
Øz * Z’ * nf .
Collections
- Undergraduate Theses [1513]