Show simple item record

dc.contributor.advisorMulia, Ahmad Perwira
dc.contributor.advisorBangun, Emma Patricia
dc.contributor.authorTobing, Ade Khairani Br
dc.date.accessioned2022-12-30T04:34:37Z
dc.date.available2022-12-30T04:34:37Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79428
dc.description.abstractPantai Bunga merupakan salah satu dari Pantai Timur Sumatera Utara yang terbentuk dari sedimen kohesif sehingga dapat dikategorikan sebagai pantai yang berlumpur. Pantai berlumpur terjadi di daerah pantai dimana terdapat banyak muara sungai yang membawa sedimen suspensi dalam jumlah besar ke laut. Selain itu kondisi gelombang di pantai berlumpur relatif tenang sehingga tidak mampu membawa sedimen tersebut ke perairan dalam laut lepas. Untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh sedimen suspensi sampai pada dasar maka diambil judul tugas akhir ini “Kecepatan Jatuh Sedimen di Pantai Berlumpur”. Kajian sedimentasi dilakukan dengan cara menganalisis karakter-karakter sedimen di Pantai Bunga yang didominasi oleh lumpur. Perlu diketahui juga ukuran butiran dari sedimen yang ditinjau, sifat cairan yang meliputi kekentalan kinematik, berat jenis air laut, serta kerapatan relatifnya. Parameter-parameter yang digunakan untuk keperluan analisis kecepatan jatuh sedimen ini, yaitu: gelombang, angin, temperatur, kecepatan arus, dan densiti sedimen. Kondisi dari Pantai Bunga begitu kompleks karena memiliki beberapa bangunan pelindung pantai seperti groin, seawall dan mangrove yang dapat meredam ombak datang dan menjadikannya sebagai daerah sedimentasi. Sedimen didominasi lempung berukuran 0,002 mm dan lanau berukuran 0,075 mm. Data yang diperoleh dari lapangan yakni kecepatan arus 110 mm/s dan temperatur dari air laut itu sendiri 30oc. Selain itu data juga diperoleh dari tes laboratorium dan beberapa dari tinjauan pustaka. Dari hasil kajian sedimentasi didapat bahwa kecepatan jatuh di setiap stasiun memiliki hasil yang berbeda antara lanau dan lempung. Hasil perhitungan kecepatan jatuh dengan metode stokes dari sedimen lanau ws1 = 0,679 mm/s; ws2 = 0,681 mm/s; ws3 = 0,682 mm/s; ws4 = 0,685 mm/s; ws5 = 0,683 mm/s. Dan hasil kecepatan jatuh lempung adalah ws6 = 4,5126 x 10-6 mm/s; ws7 = 4,5344 x 10-6 mm/s; ws8 = 4,5508 x 10-6 mm/s; ws9 = 4,5916 x 10-6 mm/s; ws10 = 4,5671 x 10-6 mm/s. Metode bottom withdrawal tube diperoleh wsb = 0,68 mm/s dan untuk perhitungan pada kantong lumpur diperoleh wsk1 = 4,8 mm/s (lanau), dan wsk2 = 0,003 mm/s (lempung). Dengan ukuran butiran yang sangat kecil membuat kecepatan jatuh dari sedimen semakin lambat dan menghasilkan sedimen yang tersuspensi menjadi semakin banyak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleStudi Kecepatan Jatuh Sedimen di Pantai Berlumpur (Studi Kasus Lokasi Pantai Bunga Batubara Sumatera Utara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060404092
dc.identifier.nidnNIDN0017046604
dc.identifier.nidnNIDN0030058305
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages103 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record