dc.description.abstract | Peraturan struktur bangunan harus menetapkan syarat minimum yang berhubungan
dengan segi keamanan. Dengan demikian perlu disadari bahwa suatu peraturan bangunan
bukanlah hanya diperlakukan sebagai petunjuk praktis yang disarankan untuk dilaksanakan,
bukan hanya merupakan buku pegangan pelaksana, bukan pula dimaksudkan untuk
menggantikan pengetahuan, pertimbangan teknik, serta pengalaman-pengalaman dimasa lalu.
Suatu peraturan bangunan jadi pedoman pihak perencana untuk menghasilkan struktur
bangunan yang ekonomis dan yang lebih penting adalah aman. Baik dari perhitungan maupun
teknik pelaksanaan struktur perlu diperhatikan demi kelancaran pelaksanaan, keefektifan, dan
mutu yang dihasilkannya. Inilah yang mendorong penulis memilih topik pembahasan dalam
tugas akhir ini. Pembahasan dititik beratkan pada konstruksi beton bertulang yaitu balok,
kolom, dan pondasi. Yang menjadi sampel dalam penyusunan Tugas Akhir adalah gedung
Sopo Tornauli Parapat.
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah membandingkan perhitungan antara
perencanaan dari pihak perencana dengan perencanaan berdasarkan SK SNI 03-2002. Dari
perhitungan inilah maka akan didapat hasil yang menjadi pembanding terhadap kedua hasil
perencanaan tersebut. Setelah dilakukan perhitungan ternyata didapat gaya-gaya dalam dan
dimensi pada SK SNI 03-2002 lebih besar dibanding dengan perencanaan dari pihak
perencana. Karena ada beberapa perubahan peraturan yang ditemukan dari SK SNI 03-2002.
Dengan adanya perubahan pada peraturan yang lebih baru, diharapkan suatu bangunan akan
dapat dibangun dengan tingkat keamanan konstruksi yang lebih tinggi. | en_US |