Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Johannes
dc.contributor.authorOktaviandra, Monang
dc.date.accessioned2022-12-30T04:42:55Z
dc.date.available2022-12-30T04:42:55Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79433
dc.description.abstractPemakaian balok prategang pada proyek pembangunan vihara komplek krematorium Tanjung Morawa Medan. Proyek pembangunan vihara ini pada awal perencanaannya menggunakan balok beton bertulang, namun seiring pertengahan waktu berjalannya proyek yang telah berlangsung balok tersebut diganti menggunakan balok prategang. Penggantian penggunaan balok beton bertulang karena memperhitungkan dimensi yang besar sehingga dapat menimbulkan berat sendiri yang besar jadi sangat tidak efektif digunakan. Begitu juga panjang bentang balok untuk B-1 = 30 m dan balok B-2 = 22 m serta Balok tersebut menggunakan prinsip balok grid Oleh karena itu penggantian menggunakan balok prategang dapat mengurangi dimensi dari balok tersebut sehingga lebih efektif digunakan. Pada tugas akhir ini direncanakan balok beton bertulang yang mengacu pada ketentuan yang tertera pada SNI 03-2847-2002, dan kemudian dibandingkan dengan desain balok Beton prategang yang mengacu pada ketentuan yang tertera pada ACI 318-08 dengan menggunakan panjang bentang yang sama. Didalam metode perencanaan, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara perencanaan balok prategang dengan perencanaan balok beton bertulang yaitu pada perencanaan prestress concrete, gaya prategang pada penampang turut berpengaruh terhadap struktur sehingga menjadi beban tambahan yang perlu diperhitungkan, sedangkan hal tersebut tidak terjadi pada perencanaan balok beton bertulang. Perbedaan juga terdapat pada berat yang ditimbulkan dari balok tersebut antara lain beton bertulang B-1 = 230400 kg dan balok beton bertulang B-2 = 192000 kg sedangkan untuk balok beton prategang B-1 = 86400 kg dan B-2 =86400 kg. Dari hasil perencanaan dapat disimpulkan bahwa balok dengan bentang yang terlalu panjang lebih ekonomis didesain menggunakan Balok beton Prategang dibandingkan dengan balok beton bertulang bila dilihat dari segi volume beton yang digunakan, serta lebih menghemat ruang yang digunakan karena desain yang menggunakan balok beton prategang memiliki dimensi beton yang lebih langsing daripada balok beton bertulangen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBaloken_US
dc.subjectBeton Bertulangen_US
dc.subjectBeton Prategangen_US
dc.titleStudi Perbandingan Penggunaan Balok Beton dengan Sistem Beton Bertulang dan Sistem Prategang pada Proyek Pembangunan Vihara Angsapura Tanjung Morawa ( Studi Kasus )en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070404081
dc.identifier.nidnNIDN0024125605
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages136 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record