Pengaruh Penggunaan Abu Ampas Tebu terhadap Kuat Tekan dan Pola Retak Beton (Kajian Eksperimental)
View/ Open
Date
2009Author
Ghafur, Abdul
Advisor(s)
Lubis, Bachrian
Kadreni, Emilia
Metadata
Show full item recordAbstract
Beton merupakan bahan campuran antara semen, agregat kasar,
agregat halus, air dan dengan atau tanpa bahan tambahan (admixture) dengan
perbandingan tertentu yang akan membentuk beton segar. Bahan-bahan
penyusun beton mudah diperoleh dari alam dan tersedia cukup banyak kecuali
semen. Untuk itu perlu adanya variasi beton sesuai dengan kebutuhan
dilapangan, salah satunya penggunaan bahan tambah Abu Ampas Tebu (AAT).
AAT yang digunakan berasal dari Pabrik Gula Sei Semayang (PGSS)
diharapkan mampu sebagai bahan bahan tambah dalam campuran beton dan
sekaligus dapat memperbaiki sifat-sifat beton.
Pada penelitian ini, mutu beton yang direncanakan adalah K-300 pada
umur 28 hari dan faktor air semen tetap sebesar 0,46. Menggunakan material
batu pecah (ukuran max ¢ 40mm) dan pasir (ukuran max ¢ 5mm) yang berasal
dari daerah Binjai. Semen yang digunakan semen Padang Portland Tipe I (1
zak =50 kg). Komposisi AAT yang ditambahkan pada campuran beton adalah
sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen. Standar pengujian adalah
ASTM. Perawatan beton dengan cara perendaman dalam air untuk silinder.
Pengujian kuat tekan silinder beton dilakukan pada umur 7 dan 28 hari,
masing-masing 3 buah benda uji untuk setiap variasi beton yang berdiameter
15 cm dan tinggi 30 cm sedangkan 1 buah pelat beton tanpa tulangan (polos)
yang berdimensi (100 x 100 x 8) cm pada masing-masing variasi untuk
pengujian pola retak beton pada umur 90 hari. Benda uji pelat beton
diletakkan diruang terbuka tanpa perawatan, terkena panas dan hujan. Nilai
ekonomis tidak diperhitungkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan AAT pada
campuran beton dapat menurunkan nilai slump yaitu sebesar 6,06% pada
penambahan AAT 5%, 12,88% pada penambahan AAT 10% dan 24,24% pada
penambahan AAT 15%. Semakin besar kadar AAT yang digunakan maka nilai
slump semakin kecil. Hasil pengujian kuat tekan silinder beton menunjukkan
penurunan kuat tekan beton pada penambahan AAT 5%, 10% dan 15%
masing-masing sebesar 5,56%, 10,68% dan16,59% dari kuat tekan beton
normal. Terjadi pengurangan jumlah, panjang dan lebar retak pada pelat beton
seiring penambahan kadar AAT. Berdasarkan hasil penelitian kuat tekan
silinder beton dapat disimpulkan bahwa AAT tidak layak digunakan sebagai
bahan tambah untuk campuran beton.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]