dc.description.abstract | Produksi baja canai dingin di Indonesia semakin meningkat, umumnya
ditujukan pada konstruksi rangka atap baja ringan yang digunakan sebagai
material alternatif selain kayu dan baja konvensional. Hal itu dikarenakan rangka
atap jenis ini dianggap lebih ekonomis dan cepat dari segi perakitan. Meskipun
demikian akibat ketiadaan peraturan tentang baja canai dingin maka banyak
pelaksana di lapangan tidak terbiasa dengan proses perencanaan dan
pelaksanaannya.
Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas proses perencanaan struktur rangka
atap baja ringan (berupa struktur rangka kuda-kuda) berdasarkan Australian/ New
Zealand Standard (AS/NZS 4600:1996), yang terdiri dari perencanaan
pembebanan, analisis struktur, perencanaan batang tarik dan batang tekan dan
perencanaan sambungan dengan sekrup kemudian dibandingkan dengan proses
perencanaan struktur rangka atap baja konvensional berdasarkan SNI 03 – 1729 –
2002 “Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung”.
Pada aplikasi perhitungan dapat dilihat perbandingan berat struktur rangka
atap baja ringan dengan rangka atap baja konvensional, dimana struktur rangka
atap baja ringan dari segi berat lebih ekonomis 36,87 % dibanding rangka atap
baja konvensional pada luas bentang 18 m x 38 m. | en_US |