Analisa Kapasitas Tampungan Penyimpanan Air di Catchment Area Danau Toba
View/ Open
Date
2011Author
Siregar, Dzikratul Hayati
Advisor(s)
Hutagalung, Boas
Indrawan, Ivan
Metadata
Show full item recordAbstract
Penurunan muka air normal Danau Toba terkait pemanfatan air oleh
beberapa kegiatan Industri, pertanian dan pariwisata telah menjadi perhatian dari
para ilmuan maupun masyarakat, khususnya yang sadar lingkungan. Sudah beberapa
penyelidikan dilakukan, maupun penelitian untuk mengetahui berbagai hubungan
antara kondisi iklim, alam (land use) dan pemanfaatan air Danau tersebut.
Dilakukannya studi analisa kapasitas penyimpanan Catchment area (DTA) Danau
Toba sehubungan keterkaitan kemampuan DTA menyimpan air untuk mensuplai
kebutuhan terhadap air
Studi ini dilakukan dengan menganalisa data pada wilayah Daerah
Tampungan Air Danau Toba seluas 3.584,21 km² selama 15 tahun yaitu periode
tahun 1993-2007. Data tersebut berupa data curah hujan (1993-2007), data tinggi
muka air, data iklim, dan data debit air yang keluar dari danau ke sungai Asahan
serta suplesi air dari regulating Lau Renun yang beroperasi sejak tahun 2006. Analisa
Tampungan Penyimpanan Air di Catchment Area Danau Toba dengan menganalisa
air yang masuk (inflow) dan air yang keluar (outflow) menggunakan metode
perhitungan neraca air (water balance) untuk suatu resevoir. Pada perhitungan yang
dilakukan juga digunakan metode F.J. Mock untuk mendapatkan nilai dari variabel
yang dibutuhkan pada perhitungan neraca air.
Dari hasil analisa curah hujan yang dilakukan, curah hujan sangat
dipengaruhi kondisi iklim. Pada perhitungan menunjukkan keadaan tidak stabil,
ditandai besarnya fluktuasi curah hujan dan tidak memiliki siklus intensitas curah
hujan yang teratur. Kondisi iklim di DTA Danau Toba berpengaruh pada tata guna
lahan di DTA Danau Toba. Dari total luas sub catchment Danau Toba yaitu
2471,7969 Km2
, yang masih berupa hutan alami hanya sebesar 27,76 % (652,63
Km2
), ± 50 % berupa ladang, hutan tanaman industri dan semak belukar, 13,72 %
(322,56 Km2
) lahan gundul dan ± 10 % sisanya berupa persawahan.Dimana
tingginya penyinaran dapat terjadi akibat berkurangnya luas lahan untuk hutan
sehingga temperatur udara meningkat. Berkurangnya areal hutan yang cukup besar
untuk wilayah DTA Danau Toba mengakibatkan sedikitnya air yang tertampung
sebagai air cadangan pada saat curah hujan rendah, dan terjadi kehilangan (runoff)
cukup besar pada curah hujan tinggi.
Potensi Danau Toba dalam memenuhi kebutuhan air sangat besar bila
dimanfaatkan dan dikelola secara optimal. Volume tampungan berdasarkan elevasi
tertinggi dan terendah yang diizinkan adalah 905 m dpl – 902,4 m dpl = 2,6 m, jika
dikalikan dengan volume Danau Toba 1112,41 km² maka debit air yang tersedia
adalah 2.892.266.000 m³. Catchment area Danau Toba tidak menyimpan air hujan
secara optimal, salah satu penyebabnya adalah penggundulan hutan. Kondisi ini
merupakan dampak besar menurunnya muka air normal danau akibat berkurangnya
daerah resapan di DTA Danau Toba.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]