dc.description.abstract | Beton merupakan salah satu material konstruksi yang pemakaiannya sangat luas
sehubungan dengan sifat-sifat fisiknya yang baik, mudah dibentuk dalam pekerjaannya dan
biaya pembuatan yang relatif murah. Namun dalam kondisi tertentu untuk meningkatkan
kemudahan pengerjaan (workabilitas) dari beton seringkali kita dihadapkan pada suatu
masalah penurunan kualitas beton, dan hal itu berkaitan dengan pemakaian jumlah air dalam
suatu campuran beton.
Penelitian mengenai pengaruh faktor air semen terhadap kuat tekan beton serta akan
dibandingkan dengan pengaruh umur terhadap kuat tekan beton ini merupakan salah satu
alternatif jawaban yang diharapkan mampu memenuhi pemecahan masalah ini. Metode
penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan pengujian nilai slump, kuat tekan beton
terhadap umur 3, 7, 14, dan 28 hari serta variasi faktor air semen yaitu : 0.4, 0.5, 0.6, dan 0.7
dengan mutu beton normal K-225. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder diameter 15
cm tinggi 30 cm. Dan metode analisa data digunakan dengan membuat korelasi dan regresi
linier antara FAS ataupun umur terhadap kuat tekan.
Dari hasil penelitian diperoleh kuat tekan beton akan menurun dengan bertambahnya
nilai faktor air semen pada variasi faktor air semen 0.4, 0.5, 0.6, dan 0.7 masing-masing
sebesar 100%, 89%, 62%, dan 43% dari faktor air semen 0.4. Dan kuat tekan beton akan
meningkat dengan bertambahnya umur beton pada 3, 7, 14, dan 28 hari masing-masing
sebesar 76%, 82%, 89%, dan 100% dari umur 28 hari.
Dari hasil penelitian juga diperoleh bahwa pengaruh umur lebih kecil dibandingkan
pengaruh faktor air semen terhadap kuat tekan beton yang masing-masing nilainya sebesar
9.2% dan 86.6%. Sehingga kuat tekan beton lebih 80% dipengaruhi oleh FAS dan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain seperti kesalahan pelaksanaan, kulitas agregat dan air, atau faktor
yang lain. | en_US |