dc.description.abstract | Metode perencanaan perkerasan struktural pada landasan pacu bandar udara yang
umum digunakan adalah metode US Corporation Of Engineer yang lebih dikenal
dengan metode CBR, metode FAA (Federal Aviation Administration), metode LCN
(Load Classification Number) dari Inggris, metode Asphalt Institute dan metode
Canadian Departement Of Transportation. Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir
ini adalah untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan masing-masing metode yang
digunakan, sehingga dapat dilakukan suatu evaluasi metode perencanaan perkerasan
struktural yang sesuai kebutuhan perencanaan.
Perencanaan untuk lapisan struktural landasan pacu menggunakan metode FAA
(Federal Agency Administration), CBR (California Bearing Ratio) dan LCN (Load
Classification Number). Berdasarkan hasil analisis dari metode-metode perencanaan
struktur perkerasan lentur yang digunakan diperoleh bahwa metode CBR dan FAA
memiliki tebal lapisan pondasi bawah yang sama besar, yaitu sebesar 18 cm,
sedangkan untuk metode CBR dan LCN memiliki tebal lapisan pondasi yang sama
besar, yaitu sebesar 41 cm. Untuk tebal lapisan permukaan yang paling besar
dihasilkan dengan menggunakan metode LCN, yaitu sebesar 33 cm.
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan pada perencanaan struktural
runway bandar udara dengan metode CBR, FAA dan LCN didapat bahwa hasil yang
diperoleh dengan menggunakan metode LCN menghasilkan tebal paling besar, hal
ini disebabkan karena prosedur pada metode ini hanya memperhitungkan repetisi
beban yang diakibatkan oleh pesawat rencana saja, tanpa mempertimbangkan
repetisi beban yang diakibatkan oleh keseluruhan lalu-lintas pesawat. Metode metode yang digunakan masing metode yang digunakan. Untuk metode CBR
memiliki kekurangan dalam hal memperhitungkan repetisi beban yang diakibatkan
oleh pesawat rencana geometrik roda pendaratan pesawat dan beban roda tiap
pesawat, tetapi metode ini juga memiliki kelebihan dalam hal prosedur test untuk
subgrade dan komponen-komponen perkerasan lainnya yang begitu sederhana serta
sesuai untuk berbagai jenis kondisi lapangan dengan test-test lapisan tanah yang
sederhana dan dalam waktu yang relatif singkat. Metode FAA memiliki kekurangan
dalam hal memperhitungkan investigasi kekuatan daya dukung tanah dasar dimana
metode ini hanya memperhitungkan statistik perbandingan kondisi lokal dari tanah
yang dihadapi di lapangan sedangkan kelebihan metode ini adalah tentang analisa
statistik perbandingan kondisi lokal dari tanah dimana metode ini memberikan
gambaran secara lengkap dan detail mengenai kondisi dan jenis-jenis tanah yang
akan di hadapi di lapangan serta metode ini cocok dipakai untuk segala cuaca dan
berbagai kelas tanah yang ada di lapangan. Metode LCN memiliki kekurangan dalam
hal memperhitungkan kondisi daya dukung tanah dan jenis tanah yang akan
digunakan dalam perencanaan perkerasan serta tidak menguraikan secara detail
tentang jenis tanah dan kondisi tanah yang dihadapi di lapangan sedangkan kelebihan
metode ini adalah perhitungan tebal lapisan perkerasan yang begitu sederhana yang
hanya membutuhkan data-data yang tidak terlalu rumit untuk dianalisa serta sangat
memperhitungkan garis kontak area dari pesawat karena hal tersebut berpengaruh
dalam hal memberikan gambaran tentang sejauh mana suatu perkerasan dapat
memikul beban roda pesawat, metode ini sangat sesuai untuk perencanaan
perkerasan khususnya jenis pesawat ringan. | en_US |