Show simple item record

dc.contributor.advisorTanjung, Rajamin
dc.contributor.authorHarvika, Husnul
dc.date.accessioned2022-12-30T17:24:06Z
dc.date.available2022-12-30T17:24:06Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79467
dc.description.abstractTugas akhir ini menggunakan material kayu. Adapun dasar pemilihan kayu sebagai material adalah dikarenakan kayu merupakan suatu bahan konstruksi yang mudah didapat di alam. Selain itu kayu tetap digunakan konsumen dibeberapa bagian dalam struktur bangunan, adapun contoh kecil penggunaan kayu dalam bentuk perletakan sendi-roll adalah konstruksi kuda – kuda atap dan interior bangunan. Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membandingkan nilai beban kritis (Pkritis Pengujian yang dilakukan meliputi, pengujian physical dan mechanical properties kayu yang terdiri dari: pemeriksaan kadar air, berat jenis, kuat lentur, dan elastisitas lentur berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI-5) 1961. Sedangkan untuk pengujian papan kayu sendi-roll hanya dilakukan pembebanan terpusat pada tengah bentang arah vertikal kayu yang dilakukan hingga papan kayu patah. Pembebanan dilakukan tiap 10 kg dengan sebanyak 10 sampel dengan variasi ketebalan yang berbeda-beda. Hubungan yang ditinjau adalah hubungan antara penurunan (δ) dengan pembebanan. ) pada papan kayu sendi-roll yang dilakukan dengan cara melakukan percobaan di laboratorium dan perhitungan secara teoritis. Dari penelitian ini diperoleh bahwa beban kritis (Pkritis) melalui perhitungan dengan rumus teori dan melalui hasil penelitian laboratorium memiliki selisih dengan persentase dari 73,71% pada sampel 1 dengan Pkritis = 5,259 kg sampai 9,05% pada sampel 4 dengan Pkritis = 336,516 kg. Dari hasil Pkritis yang diperoleh secara laboratoris dan teoritis maka diketahui bahwa nilai Pkritis laboratoris lebih besar dari nilai Pkritis teoritis, berarti perencanaan aman. Hal ini disebabkan karena adanya faktor keamanan pada perhitungn teoritis. Beban kritis sangat meningkat sebanding dengan bertambahnya lebar balok pada percobaan, ini karena kekakuan balok tergantung dari pangkat 3 lebar balok. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada analisa beban kritis untuk struktur sendi-roll pergeseran kesamping terjadi sejak pembebanan pertama kali yaitu pada saat beban 10 kg. Dari nilai ini, terlihat bahwa pergeseran kesamping dipengaruhi oleh tebal penampang papan kayu tersebut. Oleh karena itu, semakin semakin besar ketebalan penampang pada papan kayu tersebut maka pergeseran kesamping akan semakin cepat terjadi. Selain itu, jenis dan mutu material juga memiliki pengaruh penting pada saat dilakukannya percobaan laboratorium.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleAnalisa Perbandingan Beban Kritis pada Papan Kayu Perletakan Sendi-Roll (Eksperimental & Teoritis)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050404021
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages121 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record