Analisis Tarif Angkutan Pedesaan Berdasarkan Biaya Operasi Kendaraan (Bok) (Studi Kasus Kabupaten Gayo Lues Nanggroe Aceh Darussalam)
Abstract
Transportasi merupakan salah satu aspek penunjang kemajuan suatu daerah terutama
dalam kegiatan perekonomiannya. Hal ini tidak lepas dari pengaruh pertambahan jumlah
penduduk. Semakin bertambahnya jumlah penduduk maka semakin meningkat kebutuhan
sarana dan prasarana transportasi. Kabupaten Gayo Lues merupakan salah satu kabupaten di
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang memiliki permasalahan transportasi yang cukup
menarik. Sebagai daerah yang sebagian penduduknya bermata pencaharian petani dengan letak
daerah pertanian yang berpencar-pencar jauh dari pemukiman serta struktur geografi
pegunungan yang berbukit-bukit dengan jalan sarat akan tikungan yaitu 6 tikungan/km'
membutuhkan moda transportasi untuk mendistribusikan hasil-hasil daerah dan mobilitas
sehari-hari penduduknya. Tetapi angkutan pedesaannya belum beroperasi secara efisien.
Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Gayo Lues ini meliputi 11 kecamatan dengan jumlah
trayek angkutan pedesaan ada 7 trayek. Data primer dilakukan dengan survei ke lapangan antara
lain survei on bus, survei statis, survei investigasi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari
instansi-instansi pemerintah terkait.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) dan tarif berdasarkan hasil hitungan BOK tersebut serta membandingkannya
dengan tarif yang berlaku dilapangan. Selain itu juga untuk mengetahui kemampuan membayar
atau Ability To Pay (ATP) dan persepsi atau Wellingness To Pay (WTP) masyarakat pengguna
terhadap tarif yang berlaku. Manfaat dari penelitian ini antara lain agar dapat dijadikan masukan
baik bagi pemerintah maupun pihak pengusaha dan operator angkutan dalam menetapkan tarif
yang sesuai berdasarkan hasil perhitungan biaya operasional kendaraan.
Dari hasil analisa diketahui bahwa tarif yang berlaku sekarang dilapangan lebih kecil
bila dibandingkan dengan tarif teoritis berdasarkan hasil perhitungan BOK, dan tarif yang
berlaku dilapangan tidak sesuai dengan tarif yang ditetapkan pemerintah daerah setempat. Tarif
rata-rata yang berlaku dilapangan adalah Rp.678,50/Km-orang sedangkan tarif teoritis hasil
perhitungan BOK adalah Rp.1.018,84/Km-orang. Alokasi biaya transportasi rata-rata
masyarakat adalah 60,67% dari pendapatan per bulannya. Rata-rata ATP dari masyarakat
adalah Rp.583,63/km sedangkan rata-rata WTP dari masyarakat adalah Rp.484,34/km. Harapan
dari penelitian ini antara lain agar didapatkan pelayanan yang sesuai dengan tarif yang
ditetapkan dan mendapatkan keuntungan baik dari pihak pemakai, pemilik, maupun operator
angkutan.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]