Perbandingan Antara Pengaruh Variasi Substitusi Abu Cangkang Kerang dan Abu Cangkang Kelapa Sawit 10-30% terhadap Waktu Ikat Semen dan Kuat Tekan Beton.
View/ Open
Date
2013Author
Putra, Rahmadsyah Yazid
Advisor(s)
Nursyamsi
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara pengaruh
variasi substitusi abu cangkang kerang dan abu cangkang kelapa sawit terhadap waktu
ikat semen dan kuat tekan beton serta menetapkan sifat substitusi abu cangkang kerang
dan abu cangkang kelapa sawit bersifat sebagai accelerator atau retarder dari campuran
semen. Abu cangkang kerang dan abu cangkang kelapa sawit yang digunakan harus lolos
ayakan No. 200 dan ditetapkan faktor air semen 0.4.
Dalam penelitian ini perancangan campuran beton berdasarkan SNI 03-2834-
2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal dan diperoleh komposisi
campuran yaitu 1.00 : 1.38 : 1.97 : 0.44 (semen : pasir : batu pecah : air) dalam
perbandingan berat. Variasi persentase substitusi abu cangkang kerang dan abu cangkang
kelapa sawit 10%, 20%, dan 30% terhadap berat semen. Untuk mengetahui nilai kuat
tekan beton maka dibuat benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi
30 cm masing-masing sebanyak 6 buah untuk benda uji beton normal dan untuk beton
dengan substitusi abu cangkang kerang dan abu cangkang kelapa sawit. Pengujian kuat
tekan beton dilakukan pada umur benda uji beton 28 hari.
Analisis Korelasi Momen Product Pearson menunjukkan adanya hubungan yang
positif dan signifikan antara variasi substitusi abu cangkang kerang terhadap waktu ikat
akhir dengan nilai r = 0.944. Sedangkan hubungan antara variasi substitusi abu cangkang
kelapa sawit terhadap waktu ikat akhir menunjukkan hubungan yang negatif dan
signifikan dengan r = -1.000. Pemakaian abu cangkang kerang sebagai bahan substitusi
semen cenderung bersifat sebagai bahan retarder dalam campuran pasta semen,
sedangkan abu cangkang kelapa sawit cenderung bersifat sebagai accelerator dalam
campuran pasta semen.
Nilai slump campuran beton menurun dengan meningkatnya persentase substitusi
abu cangkang kerang, sebaliknya dengan meningkatnya persentase substitusi abu
cangkang kelapa sawit maka nilai slump campuran beton naik. Dengan f.a.s yang tetap,
maka jumlah air campuran antara kedua campuran beton sama, pemakaian abu cangkang
kerang sebagai substitusi semen cenderung lebih bersifat menyerap air campuran
daripada abu cangkang kelapa sawit.
Kekuatan silinder beton pada pengujian beton umur 28 hari menurun seiring
meningkatnya persentase substitusi abu. Kuat tekan beton dengan substitusi abu cangkang
kerang yang memenuhi kriteria perencanaan campuran beton dengan mutu f’c 20 MPa
(K-240.96) diperoleh pada variasi substitusi 10% sebesar 387.60 kg/cm2
dan variasi
substitusi 20% sebesar 263.40 kg/cm², sedangkan dengan substitusi abu cangkang kelapa
sawit diperoleh pada variasi substitusi 10% sebesar 364.30 kg/cm2
.
Hubungan antara persentase substitusi abu cangkang kerang dengan kuat tekan
didekati dengan persamaan regresi linier
Y -777.3X 428.2
dengan koefisien determinasi
(r
2
) = 0.938 , dapat dikatakan bahwa jika terjadi perubahan persentase substitusi abu
cangkang kerang, maka akan terjadi penurunan kuat tekan rata-rata sebesar 777.3 kg/cm2
dan hubungan keduanya sangat kuat. Sedangkan hubungan antara persentase substitusi
abu cangkang kelapa sawit dengan kuat tekan didekati dengan persamaan
Y -871.2X 421.2
dengan koefisien determinasi (r
2
) = 0.964, dapat dikatakan bahwa jika
terjadi perubahan persentase substitusi abu cangkang kelapa sawit, maka akan terjadi
penurunan kuat tekan rata-rata sebesar 871.2 kg/cm2 dan hubungan keduanya adalah
sangat kuat.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]