Show simple item record

dc.contributor.advisorRitonga, Muhammad Yusuf
dc.contributor.advisorMaulida
dc.contributor.authorButar-Butar, Agustin Marojahan
dc.date.accessioned2023-01-01T14:46:35Z
dc.date.available2023-01-01T14:46:35Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79535
dc.description.abstractGliserol diperoleh melalui reaksi antara Crude Palm Oil (CPO) dan Air di dalam reaktor kolom hidrolisa pada temperatur dan tekanan yang tinggi. Pabrik pembuatan gliserol ini direncanakan berproduksi dengan kapasitas 60.000 ton/tahun dengan masa kerja 330 hari dalam satu tahun. Lokasi pabrik direncanakan di daerah Kawasan Industri Medan daerah Belawan Kotamadya Medan, Sumatera Utara, dengan luas areal 9500 m2. Tenaga kerja yang dibutuhkan 145 orang dengan bentuk badan usaha Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang Direktur dengan struktur organisasi sistem garis dan staf. Hasil analisa ekonomi pabrik pembuatan gliserol ini adalah sebagai berikut:  Modal Investasi : Rp 980.707.228.231,-  Biaya Produksi : Rp 1.477.494.315.031,-  Hasil Penjualan : Rp 1.873.800.095.904,-  Laba Bersih : Rp 276.026.976.378,-  Profit Margin : 21,04 %  Break Even Point : 22,05 %  Return on Investment : 28,15 %  Return on Network : 46,91 %  Pay Out Time : 3,55 tahun  Internal Rate of Return : 36,55  Dari hasil analisa aspek ekonomi dapat disimpulkan bahwa Pabrik Pembuatan Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air ini layak untuk didirikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePra Rancangan Pabrik Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Gliserol dari Crude Palm Oil (CPO) dan Air dengan Kapasitas 60.000 Ton/Tahunen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080405078
dc.identifier.nidnNIDN0019086206
dc.identifier.nidnNIDN0019086206
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI24201#Teknik Kimia
dc.description.pages328 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record