dc.description.abstract | Dalam perencanaan struktur rangka atap kayu, sering terjadi kegagalan
struktur (failure of structure) baik berupa kegagalan ringan maupun kegagalan berat
yang dapat menyebabkan runtuhnya struktur rangka atap. Kerusakan yang terjadi
pada struktur disebabkan oleh beberapa penyebab, yaitu kesalahan dalam
perencanaan berupa pendimensi batang tarik, batang tekan, dimensi sambungan yang
dibutuhkan, maupun dalam pengaplikasian data yang didapat pada perencanaan di
lapangan, yang berdampak pada kerugian material dan korban jiwa.
Tugas akhir yang berjudul “Penelitian terhadap Kegagalan Struktur Rangka
Atap Kayu Bentang 12 Meter dan Metoda Perbaikan Strukturnya” ini bertujuan untuk
meneliti penyebab kegagalan struktur rangka atap kayu bentang 12 meter yang terjadi
berupa koyaknya penampang kayu, serta lendutan pada struktur rangka atap, dan juga
metoda perbaikan yang dilakukan pada struktur rangka atap tersebut. Penelitian ini
dilakukan dengan membandingkan section properties penampang existing berupa
penampang, sambungan dengan section properties yang didapat dari perhitungan
berdasarkan Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 2002 (PPKI – NI 5 2002).
Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa penampang kayu yang
digunakan aman terhadap kombinasi beban yang bekerja. Namun, sambungan tidak
aman terhadap gaya yang bekerja dikarenakan jumlah alat sambung baut yang
digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah alat sambung yang dibutuhkan.
Metoda perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan mengaplikasikan sambungan
baut antara kayu dengan pelat besi dengan jumlah baut yang didapat berdasarkan
perhitungan. | en_US |