Studi Jumlah Angkutan Sedimen Sepanjang Garis Pantai pada Lokasi Pantai Berlumpur ( Studi Kasus di Pantai Bunga Batubara, Sumatera Utara)
View/ Open
Date
2011Author
Nurhafny, Nurhafny
Advisor(s)
Mulia, Ahmad Perwira
Bangun, Emma Patricia
Metadata
Show full item recordAbstract
Pantai didefenisikan sebagai daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air
pasang tertinggi dan air surut terendah. Sedangkan garis pantai adalah batas
pertemuan antara bagian laut dan daratan dimana posisinya tidak tetap dan dapat
berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Garis
pantai dapat berubah akibat pengaruh erosi dan deposit sedimen. Erosi dan deposit
sedimen ini dapat terjadi karena gelombang dan arus yang menuju dan meninggalkan
pantai. Sedimen yang terakut oleh gelombang dan arus ini adalah dampak dari
perubahan garis pantai. Pantai Bunga Batubara merupakan pantai yang akan ditinjau
jumlah angkutan sedimennya, khususnya pada kondisi sepanjang garis pantai
(longshore transport sediment).
Dalam penelitian jumlah angkutan sedimen disepanjang garis pantai Bunga
Batubara tahapan yang dilakukan adalah tinjauan kepustakaan, pengambilan data
primer yang berupa sampel sedimen suspensi, pengumpulan data sekunder dari pihak
yang pernah meneliti sebelumnya, kemudian pengolahan dan analisa data. Dalam
menganalisa data digunakan dua metode, yaitu: metode Energi Fluks untuk
menganalisa jumlah angkutan sedimen pada daerah surfzone dan metode Integral
untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen di daerah offshore. Total jumlah
angkutan sedimen sepanjang garis pantai adalah penjumlahan hasil analisa angkutan
sedimen dengan metode Energi Fluks dan metode Integral. Analisa data selain
dengan rumusan numerik juga dilakukan dengan uji laboratorium untuk
mendapatkan parameter konsentrasi sedimen.
Hasil uji konsentrasi sedimen yang dilakukan dengan pengujian di
laboratorium akan digunakan dalam Metode Integral untuk mendapatkan jumlah
angkutan sedimen. Selain konsentrasi sedimen, parameter gelombang seperti tinggi
dan periode gelombang juga akan dianalisa dengan rumus numerik dan bantuan
grafik peramalan gelombang. Tinggi gelombang pecah juga dianalisa dengan rumus
numerik. Kemudian nilai tinggi gelombang pecah akan digunakan dalam menghitung
kedalaman air pada saat gelombang pecah. Parameter gelombang tersebut digunakan
dalam metode Energi Fluks dan Integral untuk mendapatkan jumlah angkutan
sedimen.
Untuk daerah Pantai Bunga Batubara dengan kondisi pantai yang landai dan
jenis sedimen pantainya adalah berlumpur, banyaknya sedimen yang terangkut
adalah 0.000018 kg/dt untuk daerah surfzone. Sedangkan angkutan sedimen untuk
daerah pecahnya gelombang hingga offshore jumlahnya adalah 0.3194 kg/dt.
Sehingga jumlah keseluruhan angkutan sedimen sepanjang pantai di Pantai Bunga
Batubara adalah 0.319418 kg/dt. Dengan jumlah angkutan sedimen tersebut, tidak
menutup kemungkinan akan terjadinya perubahan garis pantai. Tetapi hal tersebut
dapat diantisipasi dengan membangun bangunan pelindung pantai.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]