Show simple item record

dc.contributor.advisorMulia, Ahmad Perwira
dc.contributor.advisorBangun, Emma Patricia
dc.contributor.authorNurhafny, Nurhafny
dc.date.accessioned2023-01-02T03:06:13Z
dc.date.available2023-01-02T03:06:13Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79603
dc.description.abstractPantai didefenisikan sebagai daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Sedangkan garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan dimana posisinya tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Garis pantai dapat berubah akibat pengaruh erosi dan deposit sedimen. Erosi dan deposit sedimen ini dapat terjadi karena gelombang dan arus yang menuju dan meninggalkan pantai. Sedimen yang terakut oleh gelombang dan arus ini adalah dampak dari perubahan garis pantai. Pantai Bunga Batubara merupakan pantai yang akan ditinjau jumlah angkutan sedimennya, khususnya pada kondisi sepanjang garis pantai (longshore transport sediment). Dalam penelitian jumlah angkutan sedimen disepanjang garis pantai Bunga Batubara tahapan yang dilakukan adalah tinjauan kepustakaan, pengambilan data primer yang berupa sampel sedimen suspensi, pengumpulan data sekunder dari pihak yang pernah meneliti sebelumnya, kemudian pengolahan dan analisa data. Dalam menganalisa data digunakan dua metode, yaitu: metode Energi Fluks untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen pada daerah surfzone dan metode Integral untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen di daerah offshore. Total jumlah angkutan sedimen sepanjang garis pantai adalah penjumlahan hasil analisa angkutan sedimen dengan metode Energi Fluks dan metode Integral. Analisa data selain dengan rumusan numerik juga dilakukan dengan uji laboratorium untuk mendapatkan parameter konsentrasi sedimen. Hasil uji konsentrasi sedimen yang dilakukan dengan pengujian di laboratorium akan digunakan dalam Metode Integral untuk mendapatkan jumlah angkutan sedimen. Selain konsentrasi sedimen, parameter gelombang seperti tinggi dan periode gelombang juga akan dianalisa dengan rumus numerik dan bantuan grafik peramalan gelombang. Tinggi gelombang pecah juga dianalisa dengan rumus numerik. Kemudian nilai tinggi gelombang pecah akan digunakan dalam menghitung kedalaman air pada saat gelombang pecah. Parameter gelombang tersebut digunakan dalam metode Energi Fluks dan Integral untuk mendapatkan jumlah angkutan sedimen. Untuk daerah Pantai Bunga Batubara dengan kondisi pantai yang landai dan jenis sedimen pantainya adalah berlumpur, banyaknya sedimen yang terangkut adalah 0.000018 kg/dt untuk daerah surfzone. Sedangkan angkutan sedimen untuk daerah pecahnya gelombang hingga offshore jumlahnya adalah 0.3194 kg/dt. Sehingga jumlah keseluruhan angkutan sedimen sepanjang pantai di Pantai Bunga Batubara adalah 0.319418 kg/dt. Dengan jumlah angkutan sedimen tersebut, tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perubahan garis pantai. Tetapi hal tersebut dapat diantisipasi dengan membangun bangunan pelindung pantai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleStudi Jumlah Angkutan Sedimen Sepanjang Garis Pantai pada Lokasi Pantai Berlumpur ( Studi Kasus di Pantai Bunga Batubara, Sumatera Utara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060404038
dc.identifier.nidnNIDN0017046604
dc.identifier.nidnNIDN0030058305
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages93 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record