Perhitungan Beban dan Tegangan Kritis pada Kolom Komposit Baja - Beton (Studi Literature)
Abstract
Metode konstruksi beton bertulang masih mendominasi perencanaan
gedung dewasa ini, namun sesuai dengan perkembangan zaman dan tuntutan
arsitektur yang menghendaki ruangan yang luas maka metode konvensional ini
tidak lagi ekonomis karena panjang bentang yang terbatas. Untuk mengatasi hal
ini, maka banyak digunakan struktur beton prategang dan struktur komposit.
Keuntungan pemakaian kolom komposit adalah kolom tersebut mempunyai
kapasitas menahan beban yang besar dengan penampang yang relatif lebih kecil
dibandingkan dengan kolom beton bertulang konvensional. Keunggulan lain ialah
ketahanan terhadap api dan korosi yang lebih baik dibandingkan kolom baja biasa
dan juga efek penguatan dalam melawan tekuk. Kolom adalah elemen yang ikut
mendukung gaya tekan aksial pada suatu struktur bangunan. Kolom komposit
adalah struktur konstruksi yang bahan – bahannya terdiri dari dua jenis material
yang berbeda sifatnya, yang disatukan sedemikian rupa, sehingga bekerja sama
memikul beban, dimana sebelum menyatu salah satu dari kedua bahan tersebut
mampu memikul beban tertentu. Jika beban yang bekerja pada kolom ditambah
besarnya secara berangsur – angsur, maka akan mengakibatkan kolom mengalami
lenturan lateral dan kemudian mengalami keruntuhan akibat terjadinya lenturan
tersebut. Beban yang mengakibatkan terjadinya lentur lateral pada kolom tesebut
disebut beban kritis dan merupakan beban maksimum yang masih dapat ditahan
oleh kolom dengan aman. Beban kritis dapat disebut juga besarnya gaya yang
mengakibatkan struktur berada dalam batas stabil yang biasanya disingkat dengan
Pcr. Keistimewaan yang nyata dari konstruksi komposit adalah suatu struktur
yang lebih kaku dan kuat dibandingkan dengan beton dan baja yang sama tetapi
tidak bekerja secara komposit.
Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai perbandingan beban dan tegangan
kritis berdasarkan jenis perletakan yang ditinjau, yaitu perletakan sendi – sendi,
jepit – jepit, jepit – bebas dan jepit – sendi, dari dua struktur kolom yang dibuat
secara komposit yaitu perpaduan antara baja dan beton yang dibuat sedemikian
rupa dengan memanfaatkan keunggulan masing – masing kedua jenis bahan
tersebut, yaitu antara beton dengan profil baja WF dan beton dengan profil baja
siku – siku sama kaki tersusun.
Dari analisa perhitungan, dengan volume baja dan beton yang sama, serta
panjang kolom yang sama, maka besarnya beban kritis dan tegangan kritis pada
komposit beton – profil baja siku – siku sama kaki tersusun secara analitis lebih
besar, (yaitu sebesar Pcr = 21,447,34 Ton ; σcr = 175.080,29 Ton/m2 pada
perletakan jepit – jepit) dibandingkan dengan komposit beton – profil baja WF
(yaitu sebesar Pcr = 7.271,62 Ton ; σcr = 59.360,19 Ton/m2 pada perletakan jepit
– jepit) pada panjang kolom 8 m. Sehingga kolom komposit beton – profil baja
siku – siku sama kaki tersusun lebih aman terhadap bahaya tekuk yang dapat
menyebabkan terjadinya keruntuhan.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]