dc.description.abstract | Beton merupakan material utama untuk konstruksi yang banyak digunakan di seluruh
dunia. Semakin meluasnya penggunaan beton menunjukkan juga semakin banyak kebutuhan
beton di masa yang akan datang. Perkembangan zaman di era globalisasi yang pesat ini
mengakibatkan terus bertambahnya jumlah barang bekas/limbah yang keberadaanya dapat
menjadi masalah bagi kehidupan, salah satunya adalah keberadaan limbah kulit kerang. Untuk
itu, banyak hal yang telah dilakukan dalam rangka mendaur ulang guna mengatasi masalah
keberadaan limbah ini. Salah satunya adalah dengan pemakaian abu kulit kerang. Dalam
penelitian ini, abu kulit kerang digunakan sebagai substitusi pada semen berdasarkan berat
dalam variasi campuran dan dibandingkan dengan penggunaan kapur sebagai substitusi pada
semen untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah yang lebih baik serta diharapkan
dapat meningkatkan kualitas beton berupa kuat tekan dan kuat tarik belah. Adapun variasi
substitusi abu kulit kerang dan kapur yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan
pengujian yang dilakukan berupa slump test, kuat tekan, kuat tarik belah, absorbsi dan
makrostruktur. Dari hasil pengujian diperoleh hasil kenaikan pada nilai slump, penurunan nilai
kuat tekan dan kuat tarik belah. Penurunan kuat tekan abu kulit kerang masing-masing sebesar
89,18%, 74,09%, 67,87%, 64,92% dari beton normal, Kuat tekan terbesar pada substitusi abu
kulit kerang terdapat pada persentase 5% sebesar 20,53 MPa sehingga memenuhi mutu beton
yang direncanakan. Sedangkan penurunan kuat tekan substitusi kapur masing-masing sebesar
69,84%, 58,53%, 57,05%, 55,82% dari beton normal. Kuat tekan terbesar kapur 5% sebesar
16,08 MPa. Penurunan kuat tarik belah abu kulit kerang masing-masing sebesar 95,96%,
92,3%, 81,7%, 75,8% dari beton normal, sedangkan substitusi kapur masing-masing sebesar
87,93%, 81,33%, 65,92%, 48,37% dari beton normal. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh
penurunan pada kuat tekan, kuat tarik belah. Untuk itu, jika diadakan penelitian lebih lanjut
ada baiknya nilai variasi abu kulit kerang diperkecil kurang dari 5% agar dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pengganti. Penelitian lanjutan untuk beton mutu tinggi dapat dilakukan dengan
mencampur suatu larutan yang dapat meningkatkan daya ikat antara abu kulit kerang dengan
material penyusun beton lainnya. | en_US |