Show simple item record

dc.contributor.advisorKarolina, Rahmi
dc.contributor.authorRezeki, Ade Sri
dc.date.accessioned2023-01-02T03:25:27Z
dc.date.available2023-01-02T03:25:27Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/79623
dc.description.abstractBeton merupakan material utama untuk konstruksi yang banyak digunakan di seluruh dunia. Semakin meluasnya penggunaan beton menunjukkan juga semakin banyak kebutuhan beton di masa yang akan datang. Perkembangan zaman di era globalisasi yang pesat ini mengakibatkan terus bertambahnya jumlah barang bekas/limbah yang keberadaanya dapat menjadi masalah bagi kehidupan, salah satunya adalah keberadaan limbah kulit kerang. Untuk itu, banyak hal yang telah dilakukan dalam rangka mendaur ulang guna mengatasi masalah keberadaan limbah ini. Salah satunya adalah dengan pemakaian abu kulit kerang. Dalam penelitian ini, abu kulit kerang digunakan sebagai substitusi pada semen berdasarkan berat dalam variasi campuran dan dibandingkan dengan penggunaan kapur sebagai substitusi pada semen untuk mengetahui nilai kuat tekan dan kuat tarik belah yang lebih baik serta diharapkan dapat meningkatkan kualitas beton berupa kuat tekan dan kuat tarik belah. Adapun variasi substitusi abu kulit kerang dan kapur yang digunakan adalah 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan pengujian yang dilakukan berupa slump test, kuat tekan, kuat tarik belah, absorbsi dan makrostruktur. Dari hasil pengujian diperoleh hasil kenaikan pada nilai slump, penurunan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah. Penurunan kuat tekan abu kulit kerang masing-masing sebesar 89,18%, 74,09%, 67,87%, 64,92% dari beton normal, Kuat tekan terbesar pada substitusi abu kulit kerang terdapat pada persentase 5% sebesar 20,53 MPa sehingga memenuhi mutu beton yang direncanakan. Sedangkan penurunan kuat tekan substitusi kapur masing-masing sebesar 69,84%, 58,53%, 57,05%, 55,82% dari beton normal. Kuat tekan terbesar kapur 5% sebesar 16,08 MPa. Penurunan kuat tarik belah abu kulit kerang masing-masing sebesar 95,96%, 92,3%, 81,7%, 75,8% dari beton normal, sedangkan substitusi kapur masing-masing sebesar 87,93%, 81,33%, 65,92%, 48,37% dari beton normal. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh penurunan pada kuat tekan, kuat tarik belah. Untuk itu, jika diadakan penelitian lebih lanjut ada baiknya nilai variasi abu kulit kerang diperkecil kurang dari 5% agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti. Penelitian lanjutan untuk beton mutu tinggi dapat dilakukan dengan mencampur suatu larutan yang dapat meningkatkan daya ikat antara abu kulit kerang dengan material penyusun beton lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectabu kulit kerangen_US
dc.subjectkapuren_US
dc.subjectkuat tekanen_US
dc.subjectkuat tarik belahen_US
dc.subjectabsorbsien_US
dc.subjectmakrostrukturen_US
dc.titlePengaruh Substitusi Abu Kulit Kerang terhadap Sifat Mekanik Betonen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080404004
dc.identifier.nidnNIDN0018038205
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages111 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record