Mekanisme Gerusan Lokal pada Pilar Silinder Tunggal dengan Variasi Debit.
Abstract
Aliran yang terjadi pada sungai biasanya disertai proses penggerusan/erosi
dan endapan sedimen/deposisi. Proses penggerusan yang terjadi dapat diakibatkan
karena kondisi morfologi sungai dan adanya bangunan sungai yang menghalangi
aliran. Bangunan seperti pilar jembatan dapat merubah pola aliran, sehingga
secara umum dapat menyebabkan terjadinya gerusan lokal. Penelitian tentang pola
gerusan di sekitar pilar dengan variasi debit aliran dilakukan untuk mempelajari
pengaruh debit terhadap pola gerusan dan besarnya kedalaman gerusan.
Penelitian gerusan di sekitar pilar dilakukan di Laboratorium Hidraulika
Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara menggunakan alat flume dengan panjang
8 m, tinggi 0,3 m dan lebar 0,076 m. Penelitian dilakukan dengan pengukuran
pola dan kedalaman gerusan disekitar pilar silinder dengan debit aliran sebesar 1,0
liter/det, 1,5 liter/det, dan 2,0 liter/det. Material yang digunakan berupa pasir yang
lolos saringan No.10 dan tertahan saringan No.200 dengan nilai d50 = 0.68 mm.
Model diuji selama 250 menit untuk setiap kali running. Penelitian ini dilakukan
dengan kondisi aliran clear water scour.
Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan didapat bahwa
penambahan kedalaman gerusan pada menit-menit awal terjadi sangat cepat
dengan kedalaman gerusan bertambah seiring dengan lama waktu pengamatan
dan selanjutnya besanya penambahan kedalaman gerusan semakin kecil setelah
mendekati kondisi kesetimbangan (equilibrium scour depth). Hasil penelitian
menunjukan gerusan terbesar pada pilar terjadi pada bagian hulu pilar pada titik
pengamatan 5. Kedalaman gerusan maksimum dari semua pilar silinder terjadi
pada debit 2,0 liter/det, sedangkan kedalaman gerusan minimum terjadi pada debit
1,0 liter/det. Kedalaman gerusan yang terjadi semakin bertambah seiring dengan
peningkatan nilai debit. Nilai kedalaman gerusan maksimum pada variasi debit
aliran 1,0 liter/s, 1,5 liter/det, dan 2,0 liter/det secara berturut-turut adalah 25 mm,
51 mm, 96 mm.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses gerusan adalah besarnya
debit aliran. Besar debit aliran mempengaruhi waktu yang diperlukan bagi
gerusan lokal pada kondisi clear-water scour sampai kedalaman terakhir,
sehingga semakin besar debit yang digunakan maka semakin banyak waktu
yang diperlukan untuk melakukan penggerusan.
Collections
- Undergraduate Theses [1513]